PAPUA - Di lereng sunyi pegunungan Nduga, di Distrik Mbua yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, suasana berbeda tampak menyentuh: puluhan prajurit TNI dan warga bergotong-royong membangun pagar untuk fasilitas umum. Tak ada perintah, tak ada imbalan hanya tekad bersama untuk menata kampung dan menguatkan ikatan kemanusiaan. Minggu 13 Juli 2025.
Kegiatan karya bakti ini digagas oleh Satgas Yonif 400/Banteng Raiders Pos Mbua sebagai bagian dari pendekatan sosial mereka di wilayah rawan konflik. Di tengah keterbatasan, prajurit dan masyarakat bahu-membahu menanam tiang, menarik kawat, dan menyusun pagar. Apa yang terlihat fisik, sesungguhnya adalah metafora dari hubungan yang sedang dibangun: kepercayaan.
“Kami tidak hanya datang untuk menjaga, tapi juga untuk membangun bersama masyarakat. Pagar ini bukan sekadar pelindung fasilitas, tapi simbol dari kolaborasi dan kepedulian, ” ujar Danpos Mbua, menegaskan bahwa keamanan sejati lahir dari kedekatan, bukan dari sekat.
Warga Mbua menyambut kegiatan ini dengan tangan terbuka. Senyum dan ucapan terima kasih terdengar tulus dari para ibu, bapak, hingga anak-anak yang ikut menyaksikan. Ada harapan yang menyala di balik keterlibatan itu: bahwa mereka tidak dilupakan, bahwa negara hadir bukan hanya dengan senjata, tetapi dengan peluh dan empati.
Panglima Komando Operasi TNI HABEMA, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi upaya ini sebagai bentuk konkret dari kemanunggalan TNI dan rakyat yang terus dibina.
“Pagar yang dibangun ini mungkin sederhana secara bentuk, tapi maknanya sangat dalam. Ini pagar persaudaraan, bukti bahwa TNI hadir sebagai sahabat dan bagian dari denyut kehidupan masyarakat Papua, ” ungkapnya.
Kisah di Mbua bukan hanya tentang pagar, tetapi tentang bagaimana TNI merangkul masyarakat lewat tindakan nyata. Seragam loreng menjadi lambang solidaritas, bukan sekadar kekuatan. Di tengah belantara Papua yang menantang, semangat gotong royong menjadi titik temu antara tugas negara dan kebutuhan rakyat.
Inilah wajah Indonesia yang sesungguhnya: kokoh karena kebersamaan, damai karena kepercayaan, dan kuat karena kepedulian.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA
Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono