Polresta Bandara Soekarno Hatta Berikan Bantuan Kesehatan Kepada Istri si Kakek Pencuri HP

4 hours ago 3

TANGERANG - Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memberikan bantuan kesehatan kepada istri Poniman bernama Tarpiah ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis atas penyakit yang dideritanya.

Poniman diketahui sempat diamankan oleh Satreskrim Polresta Bandara Soetta serta menjadi tersangka dalam kasus dugaan pencurian handphone milik warga. Ia dibebaskan petugas melalui proses restorative justice.

Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Ronald Sipayung mengatakan, pihaknya mengevakuasi Tarpiah ke Rumah Sakit Melati lantaran kondisi kesehatannya menurun, dan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.

Hal tersebut diketahui setelah sebelumnya pihaknya mendatangi kediaman Poniman dan Tarpiah di Kelurahan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos).

Menurut Ronald, sebelum mengevakuasi Tarpiah Sie dokkes Polresta Bandara Soetta telah melakukan pengecekkan kesehatan yang bersangkutan dengan hasil pemeriksaan perlu dirujuk ke Rumah Sakit untuk dilakukan rawat inap.

"Hasil pemeriksaan dokter, ibu Tarpiah memiliki riwayat gula darah dan tekanan darah tinggi, dan juga sering mengalami nyeri di ulu hati. Beliau membutuhkan perawatan medis, " kata Ronald dalam keterangannya di Tangeran, Rabu (25/6).

*Arahan Kapolda Metro Jaya*

Ronald menjelaskan, pihaknya terketuk hati untuk membantu perawatan Tarpiah lantaran mengetahui kondisi ekonominya yang memperihatinkan. Menurut dia, perhatian itu salah satu wujud hadirnya Polri di tengah masyarakat.

"Sekaligus implementasi dari arahan bapak Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yakni "Polri dari Masyarakat dan untuk Masyarakat" dalam keadaan suka maupun duka, " ujar alumnus Akademi Kepolisian tahun 2002 itu.

Terakhir, perwira menengah Polri yang akrab disapa Ronald itu berharap, kehadiran sekaligus perhatian Polresta Bandara Soetta tersebut dapat memberikan manfaat untuk Poniman dan Tarpiah.

"Kami mohon doa dan dukungan agar dapat semakin lebih baik dalam melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat khususnya di seputaran wilayah Bandara Soetta, " tandas Ronald.

Sebelumnya, Polresta Bandara Soetta memberikan bantuan sosial berupa paket sembako dan uang tunai kepada Poniman di kediamannya. Kegiatan itu dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-79 tahun 2024.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Yandri Mono menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada Poniman tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat.

Dia menyebut bahwa pihaknya tidak hanya melakukan penegakan hukum terhadap Poniman, namun juga menunjukkan kepedulian dan rasa empati sebagai sesama manusia. 

"Diharapkan apa yang dilakukan oleh rekan rekan reskrim Polresta Bandara ini bisa meringankan beban dari pak Poniman, " kata Yandri.

*Restorative Justice*

Yandri mengatakan, penyidik telah menghentikan proses penyidikan kasus pencurian handphone dengan tersangka Poniman sekaligus membebaskannya.

"Perkaranya sudah kami hentikan karena sudah ada perdamaian atau Restorative Justice dengan pihak korban, " kata Yandri. 

Penyidik menghentikan proses penyidikan setelah pelapor Arlan Sutarlan dan Poniman sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Dalam kesepakatan damai tersebut, Poniman bersedia mengganti hanphone Arlan yang telah ia jual senilai Rp 1.980 ribu. 

"Dengan berbagai pertimbangan, salah satunya dengan alasan kemanusian, perkara ini telah selesai dengan Restorative Justice dan Pak Poniman sudah kami bebaskan, " kata Yandri. 

*Curi Handphone*

Poniman ditangkap polisi pada 20 Mei 2025 setelah ketahuan mencuri handphone milik Arlan Sutarlan di Masjid Nurul Barkah Bandara Soekarno Hatta. 

Aksi pencurian terjadi pada 5 April 2025. Saat itu, Poniman mencuri handpone milik Arlan yang sedang tertidur setelah melakukan salat Zuhur. 

Pencurian handphone Samsung Galaxy A04s ini dilaporkan ke Polres Bandara Soekarno - Hatta. Selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 362 KUHPidana.

*Mencuri untuk Beli Beras*

Terpisah, Poniman mengaku telah mencuri handphone milik Arlan lantaran terhimpit masalah ekonomi.

Poniman juga mengaku terpaksa melakukan hal itu karena tak ada uang sama sekali setelah 1, 5 tahun menganggur.

"Handpone saya jual Rp.250 ribu, uangnya untuk membeli beras, " kata Poniman.

Poniman telah 18 tahun bekerja sebagai sopir di perusahaan ekspedisi di Bandara Soekarno-Hatta. 

Namun, sudah hampir dua tahun ini dia sudah tidak bekerja karena pengurangan karyawan.

"Istri sedang sakit, untuk makan udah tak ada, " ujarnya dengan wajah tertunduk.

*Istri Terbaring Sakit*

Poniman tinggal bersama istrinya Tarpiah (57) yang sedang sakit. Wanita ini hanya terbaring sakit di tempat tidur.

Dirinya tak kuasa menahan haru ketika Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta dan rombongan menjenguknya. 

Tarpiah  mengaku sempat syok ketika mengetahui suaminya mencuri handphone. 

"Gula darah saya langsung naik, badan saya lemas, " ujarnya. 

Tarpiah telah lama menderita sakit yang cukup lama dari diabetes hingga lambung akut.

Selama ini, sepasang lansia ini bertahan hidup dari pendapatan Poniman sebagai sopir tembak ekspedisi. 

"Kadang kadang aja diminta sopirin, tapi sekarang lebih banyak nganggur, " kata Poniman seraya menghapus air mata yang meleleh di pipinya. 

(Humas). 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |