Polri Pastikan Aksi Buruh di Gubernuran Berjalan Tertib, 977 Personel Dikerahkan dengan Pengamanan Humanis

3 weeks ago 12

KOTA SEMARANG - Polda Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk selalu hadir sebagai mitra demokrasi dalam setiap penyampaian pendapat di muka umum. Hal itu tampak jelas saat jajaran Polda Jateng bersama Polrestabes Semarang menyiapkan strategi pengamanan secara persuasif dan humanis pada dua aksi unjuk rasa buruh yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (28/8/2025).

Sebanyak 977 personel gabungan diturunkan untuk memastikan jalannya aksi tetap kondusif. Apel kesiapan digelar pada pukul 08.00 WIB di halaman Kantor Gubernur, dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M. Syahduddi. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa polisi hadir bukan sebagai lawan massa aksi, melainkan kawan dialog yang bertugas menjaga agar demokrasi berjalan tertib.

“Laksanakan tugas pengamanan secara humanis. Polisi bukanlah sasaran atau objek unjuk rasa. Polri hadir sebagai kawan demokrasi dan mediator, agar penyampaian pendapat di muka umum berjalan lancar, ” tegas Syahduddi di hadapan pasukannya.

Dua Gelombang Aksi Buruh

Aksi pertama dimulai pukul 09.00 WIB oleh peserta dari Federasi Serikat Pekerja Perjuangan. Sementara itu, aksi kedua berlangsung siang harinya, sekitar pukul 13.00 WIB, oleh massa Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJAT) Presidium Jateng.

Polri melakukan pengawalan ketat sejak titik kumpul massa hingga lokasi aksi. Langkah itu tidak hanya untuk menjaga ketertiban, tetapi juga mencegah adanya penyusup yang berpotensi menimbulkan kericuhan, sekaligus mengurai potensi kemacetan lalu lintas di kawasan pusat kota.

Pendekatan Negosiasi, Tanpa Senjata Api

Salah satu poin penting dalam pola pengamanan kali ini adalah penggunaan Tim Negosiator. Tim ini aktif memberikan imbauan dan membuka ruang dialog dengan perwakilan buruh, sehingga aspirasi dapat tersampaikan tanpa harus terjadi gesekan.

Seluruh personel pengamanan hanya dibekali tameng pelindung, tanpa tongkat, tanpa senjata api, dan tanpa benda berbahaya lainnya. Jika terjadi gangguan, tindakan tegas akan dilakukan secara terukur sesuai prosedur: mulai dari imbauan, kendali tangan kosong, hingga penggunaan water cannon sebagai langkah terakhir.

Pemeriksaan Ketat, Pastikan Zero Senjata

Setelah apel kesiapan, Kabid Propam Polda Jateng Kombes Pol Syaiful Anwar memimpin pemeriksaan internal terhadap seluruh personel. Ia memastikan tidak ada anggota yang membawa senjata api, senjata tajam, atau peralatan yang bisa memicu eskalasi. Pemeriksaan ini sekaligus menegaskan komitmen Polri untuk benar-benar mengedepankan prinsip humanis dalam pengamanan aksi.

Aspirasi Buruh, Demokrasi Terjaga

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menegaskan bahwa pengamanan ini semata-mata bertujuan agar aspirasi buruh dapat tersampaikan dengan baik, tanpa mengganggu ketertiban umum dan aktivitas masyarakat sekitar.

“Polri berkomitmen mengawal aksi buruh secara humanis agar tetap berjalan tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Kami juga mengimbau peserta aksi untuk menyampaikan pendapat dengan damai, serta masyarakat sekitar tetap tenang karena pengamanan dilakukan secara maksimal, ” ungkap Artanto.

Hingga siang hari, situasi di sekitar Kantor Gubernur Jateng terpantau aman, lalu lintas tetap terkendali, dan penyampaian aspirasi buruh berlangsung dengan suasana damai.

(Humas/Pers.co.id)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |