Rosita Satgas Yonif 732/Banau: Borong Hasil Tani Warga Jampul, Angkat Ekonomi Perbatasan Papua

4 hours ago 2

BEOGA - Di tengah medan berat pegunungan Papua, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau kembali menorehkan kisah inspiratif. Bukan lewat operasi militer, melainkan lewat aksi sederhana namun berdampak besar: memborong hasil tani warga Kampung Jampul. Program yang mereka sebut “Rosita” (Borong Hasil Tani) ini berlangsung pada Senin (8/9/2025), dipimpin langsung oleh Praka Kere bersama personel Pos Jampul.

Warga Jampul yang sehari-hari menggantungkan hidup dari berkebun sayuran, kerap menghadapi persoalan pelik: hasil panen melimpah, tetapi akses pasar sulit karena jarak yang jauh dan kondisi medan yang menantang. Akibatnya, banyak hasil bumi terbuang sia-sia. Melihat situasi ini, Satgas Yonif 732/Banau hadir bukan hanya sebagai penjaga tapal batas, tetapi juga sebagai sahabat petani yang memberi solusi.

Personel TNI turun langsung ke kebun-kebun warga, membeli aneka sayur segar dengan harga yang layak. Hasil panen itu kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan pos, sementara sebagian dibagikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan cara ini, siklus ekonomi lokal tetap hidup, dan petani mendapatkan kepastian bahwa jerih payah mereka tidak sia-sia.

Danpos Jampul, Letda Inf Jemmy, menegaskan bahwa program “Rosita” sejalan dengan perintah komando untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membina dan mendukung kesejahteraan rakyat di wilayah tugas.

“Program Rosita ini sejalan dengan instruksi komandan untuk selalu aktif membantu perekonomian masyarakat. Hubungan yang baik antara TNI dan warga adalah kunci terciptanya situasi aman dan kondusif di perbatasan, ” jelasnya.

Sambutan hangat pun datang dari warga. Bapak Markus, seorang petani, menyampaikan rasa syukurnya.

“Selama ini kami sering kesulitan menjual hasil kebun. Terima kasih banyak kepada bapak-bapak TNI yang sudah datang dan membeli langsung. Harganya juga fair. Ini sangat membantu kami, ” tuturnya sambil tersenyum lega.

Kehadiran Satgas Yonif 732/Banau melalui program ini menjadi bukti bahwa kehadiran TNI di Papua bukan semata soal keamanan. Mereka hadir dengan wajah humanis, mengulurkan tangan bagi masyarakat yang hidup di daerah terdepan NKRI. Di balik seragam hijau loreng, tersimpan kepedulian tulus yang mampu menggerakkan roda ekonomi kecil di pedalaman.

Kisah di Kampung Jampul membuktikan bahwa pembangunan tidak selalu dimulai dari gedung tinggi atau proyek besar. Kadang, ia tumbuh dari ladang sayur sederhana, ketika ada tangan-tangan yang peduli dan mau membeli dengan hati.

(PenSatgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |