Tambak Cerdas Berbasis Teknologi, Herman Djide: Masa Depan Akuakultur Indonesia

3 hours ago 2

PANGKEP SULSEL - Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dengan potensi tambak yang sangat besar. Namun, pengelolaan tambak tradisional masih sering menghadapi berbagai kendala, mulai dari kualitas air yang tidak stabil, tingginya biaya pakan, hingga serangan penyakit massal. Akibatnya, banyak tambak yang kurang produktif dan hasil panen tidak menentu. Untuk menjawab tantangan tersebut, hadir konsep tambak cerdas berbasis teknologi sebagai solusi modern.

Pertama, tambak cerdas mengandalkan sensor kualitas air yang terhubung dengan Internet of Things (IoT). Sensor ini memantau pH, oksigen terlarut, suhu, dan salinitas secara real time. Petambak bisa memantau kondisi tambak lewat aplikasi ponsel, sehingga langkah perbaikan bisa segera diambil ketika terjadi perubahan ekstrem.

Kedua, sistem otomatisasi aerator dan pompa air memberi keuntungan besar. Aerator pintar akan menyala otomatis ketika kadar oksigen turun dan berhenti saat sudah optimal. Ini bukan hanya menjaga kesehatan ikan dan udang, tetapi juga menghemat biaya listrik atau bahan bakar.

Ketiga, teknologi auto feeder (mesin pakan otomatis) mengubah cara memberi pakan. Dengan pengaturan digital, pakan bisa ditebar sesuai jadwal dan dosis yang tepat. Cara ini mengurangi pemborosan, mempercepat pertumbuhan, dan menjaga kualitas air dari sisa pakan berlebih.

Keempat, konsep tambak cerdas juga memanfaatkan bioflok dan probiotik sebagai penguat ekosistem. Bioflok mengolah limbah organik menjadi pakan tambahan alami, sementara probiotik menjaga keseimbangan mikroorganisme. Dengan kombinasi ini, biaya pakan bisa ditekan sekaligus menurunkan risiko penyakit.

Kelima, pemanfaatan drone dan citra satelit membuat pemantauan tambak semakin mudah. Drone bisa mendeteksi perubahan warna air, memetakan area tambak, hingga mengidentifikasi masalah yang sulit dilihat langsung. Data dari citra satelit pun bisa digunakan untuk analisis jangka panjang.

Keenam, seluruh perangkat tambak cerdas dapat diintegrasikan dalam dashboard digital berbasis IoT. Dari satu layar, petambak bisa mengendalikan aerator, auto feeder, hingga memantau kondisi kualitas air. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan tambak dilakukan meski petambak tidak berada di lokasi.

Ketujuh, untuk pemasaran hasil panen, tambak cerdas mendukung digital marketplace perikanan. Dengan platform online, petambak dapat menjual langsung ke konsumen besar, restoran, atau eksportir. Harga jual lebih menguntungkan, rantai distribusi lebih pendek, dan produk lebih cepat sampai ke pasar.

Kedelapan, keberlanjutan juga menjadi kunci. Tambak cerdas memanfaatkan energi terbarukan, misalnya panel surya untuk pompa air dan aerator. Hal ini menekan biaya operasional sekaligus menjadikan tambak ramah lingkungan.

Kesembilan, konsep tambak cerdas bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal peningkatan kualitas SDM petambak. Pelatihan digitalisasi, pengelolaan data, hingga manajemen usaha menjadi bagian penting agar petambak bisa benar-benar menguasai teknologi.

Kesepuluh, dengan adanya inovasi ini, tambak Indonesia tidak hanya lebih produktif, tetapi juga lebih kompetitif di pasar global. Udang, bandeng, maupun ikan laut hasil tambak bisa bersaing karena diproduksi dengan standar modern yang menjamin kualitas dan keberlanjutan.

Akhirnya, tambak cerdas berbasis teknologi adalah masa depan akuakultur Indonesia. Dengan integrasi sensor, IoT, otomatisasi, bioflok, dan digitalisasi pasar, tambak akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi biru yang menyejahterakan petambak sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. 

Program Tambak Cerdas Berbasis Teknologi

1. Monitoring Kualitas Air Digital

Pemasangan sensor pH, DO (oksigen terlarut), suhu, dan salinitas. Integrasi dengan aplikasi smartphone untuk memantau kondisi tambak secara real time. Sistem alarm/peringatan dini bila kualitas air menurun.

2. Otomatisasi Aerator & Pompa Air

Aerator pintar yang menyala otomatis ketika kadar oksigen turun. Pompa air terkoneksi sensor untuk menjaga sirkulasi air optimal. Efisiensi energi dengan penggunaan panel surya.

3. Pemberian Pakan Otomatis (Auto Feeder)

Mesin auto feeder dengan pengaturan waktu dan dosis pakan. Menekan pemborosan pakan dan menjaga kualitas air. Aplikasi mobile untuk kontrol jarak jauh.

4. Teknologi Bioflok & Probiotik

Penerapan sistem bioflok untuk mengolah limbah menjadi pakan alami. Penggunaan probiotik untuk menjaga ekosistem mikroba sehat. Mengurangi biaya pakan hingga 30–40%.

5. Drone & Citra Satelit

Pemantauan visual tambak dari udara. Deteksi warna air, peta area, dan analisis kesehatan tambak. Analisis data jangka panjang untuk perencanaan panen.

6. Integrasi IoT & Dashboard Digital

Semua perangkat (sensor, aerator, feeder) terhubung satu sistem. Dashboard digital menampilkan data kualitas air, konsumsi pakan, dan kesehatan ikan/udang. Petambak bisa mengelola tambak meski dari jarak jauh.

7. Pemasaran Digital & Distribusi Cerdas

Akses ke marketplace online perikanan. Penjualan langsung ke konsumen besar, hotel, restoran, atau eksportir. Pemangkasan rantai distribusi → harga jual lebih tinggi untuk petambak.

8. Energi Terbarukan & Ramah Lingkungan

Pemasangan panel surya untuk aerator & pompa air. Pengolahan limbah organik tambak menjadi pupuk cair. Tambak hijau yang efisien dan berkelanjutan.

9. Pelatihan & Pendampingan Petambak

Training digitalisasi dan pengoperasian perangkat tambak cerdas. Manajemen usaha tambak berbasis data., Kolaborasi dengan perguruan tinggi, startup teknologi, dan pemerintah.

Output yang Diharapkan:

Produktivitas udang/ikan meningkat hingga 30–50%. Biaya pakan dan energi turun signifikan. Kualitas hasil panen lebih sehat, ramah lingkungan, dan kompetitif di pasar global.

Pangkep 30 September 2025

Herman Djide 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |