SOLOK KOTA– Universitas Prima Nusantara Bukittinggi (UPNB) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025 di Kelompok Tani Serba Usaha, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok.
Kegiatan yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2025 ini mengusung tema “Pembuatan Kompos Jerami Padi pada Lahan Sawah Petani di Kota Solok untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan”. Program ini merupakan bagian dari Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) yang didukung oleh Dinas Pertanian Kota Solok, UPTD BPP Kecamatan Lubuk Sikarah, serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solok.
Tim pengabdian masyarakat UPNB dipimpin oleh Dr. Budi Santosa, S.P., M.P. bersama anggota dosen Okta Refi Anggraini, S.Pt., M.Pt., dan Hidayatul Jannah, S.Pt., M.Pt. Mereka juga melibatkan mahasiswa Program Studi S-1 Penyuluhan Pertanian, yakni Cindi Cinora dan Rahmatul Ulya.
Mitra utama kegiatan ini adalah Kelompok Tani Serba Usaha yang diketuai oleh Zulya Leli Ramdani atau akrab disapa Bu Dani.
Turut hadir dalam kegiatan, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok yang diwakili Kabid Penyuluhan Jhoni Lukman, S.TP., MT, Koordinator Penyuluh Kecamatan Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta jajaran BPS Kota Solok.
Jerami Padi Jadi Kompos, Stop Pembakaran Jerami
Dalam sambutannya, Budi Santosa mengajak petani untuk menghentikan kebiasaan membakar jerami setelah panen. Menurutnya, praktik tersebut tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga merusak kualitas tanah.
“Jerami padi bisa kita manfaatkan menjadi kompos yang mampu meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi biaya produksi pertanian, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan, ” jelasnya.
Jerami padi diketahui mengandung silika (60%), lignin (5–26%), selulosa (32–47%), dan hemiselulosa (19–27%). Dengan kandungan tersebut, jerami dapat diolah menjadi kompos berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan hasil panen.
Selain itu, kompos jerami juga bermanfaat dalam:
memperbaiki struktur tanah,
meningkatkan retensi air,
mengurangi ketergantungan pupuk kimia,
serta menjaga ekosistem pertanian secara berkelanjutan.
Mendukung Asta Cita Pemerintah dalam Ketahanan Pangan
Program pengabdian masyarakat UPNB ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah di bidang ketahanan pangan. Pemanfaatan jerami sebagai kompos diharapkan mampu mendukung swasembada pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menjaga lingkungan.
“Stop bakar jerami adalah langkah awal menuju pertanian yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan mendukung swasembada pangan, ” tegas Budi.
Panen Padi Organik Meningkat
Pada kesempatan tersebut, Jhoni Lukman juga meninjau panen padi organik yang dikembangkan oleh Bu Dani menggunakan Taniku Organik Super (TOS), pupuk organik padat dan cair. Hasil panen meningkat signifikan, mencapai 6, 8 ton/ha.
Menurutnya, padi organik memiliki keunggulan dari sisi kesehatan, nilai jual yang lebih tinggi, serta mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan.
“Kami memberikan apresiasi kepada Bu Dani yang telah mengembangkan padi organik di Kota Solok. Semoga bisa menjadi contoh bagi petani lainnya, ” ujarnya.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, Universitas Prima Nusantara Bukittinggi berharap dapat membantu petani Kota Solok mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, meningkatkan produktivitas pertanian, serta memperkuat kemandirian dalam menjaga ketahanan pangan.
Dengan kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah, dan kelompok tani, program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan masyarakat.