JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru saja menggelar pertemuan bilateral yang strategis dengan Wakil Presiden Konfederasi Swiss sekaligus Menteri Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Riset, HE Guy Parmelin. Pertemuan yang sarat makna ini bertujuan untuk merajut benang-benang kerja sama Indonesia dan Swiss, khususnya dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam dialog yang hangat, AHY dengan optimis menyampaikan pandangannya bahwa potensi sinergi antara kedua negara sangatlah besar. Ia melihat peluang emas untuk mendalami kolaborasi, terutama dalam mendorong lahirnya infrastruktur hijau, efisien, dan inklusif yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
"Saya meyakini terdapat potensi besar sinergi antara Indonesia dan Swiss di bidang infrastruktur. Selama beberapa tahun terakhir, Swiss Business Hub di Jakarta telah aktif mendorong kerja sama antara kedua negara, " ujar AHY, dalam keterangan tertulis, pada hari Jumat, 3 Oktober 2025.
AHY menambahkan, berbagai forum bisnis telah sukses digelar, termasuk Konferensi Hidroenergi Swiss-Indonesia yang menyita perhatian di awal tahun ini. Hal ini menjadi modal kuat untuk melangkah ke tahapan selanjutnya yang lebih konkret.
Lebih lanjut, AHY menyoroti keunggulan Swiss dalam merancang solusi infrastruktur berkelanjutan. Mulai dari sistem transportasi publik yang mengandalkan energi hijau, pemanfaatan kekuatan alam melalui tenaga air sebagai sumber energi utama, hingga sistem pengelolaan sampah yang cerdas melalui daur ulang dan pemanfaatan energi dari insinerasi. Pengalaman Swiss dalam membangun ekonomi yang bersih dan efisien ini, menurut AHY, sangat relevan untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia, terutama dalam pengembangan energi bersih dan mencari opsi pembiayaan infrastruktur yang lebih terjangkau.
Di sisi lain, HE Guy Parmelin turut menegaskan komitmen Swiss untuk terus memperkuat kemitraan dengan Indonesia. Ia menekankan bahwa landasan kerja sama kedua negara sudah sangat kokoh, salah satunya melalui Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang menyediakan kerangka hukum yang jelas untuk memperdalam hubungan ekonomi.
"Lebih dari 150 perusahaan Swiss telah beroperasi di Indonesia, menciptakan ribuan lapangan kerja berkualitas serta mendorong inovasi. Melalui inisiatif Team Switzerland Infrastructure, kami siap mendukung ambisi Indonesia dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berketahanan dan berkelanjutan, " ungkap Parmelin.
Sebagai bukti nyata semangat kolaborasi, kedua negara menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Swissmem, sebuah asosiasi industri terkemuka di Swiss, dengan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI). Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat pertukaran teknis dan membuka pintu lebar-lebar untuk menjajaki peluang bisnis di sektor energi dan kelistrikan.
Pertemuan bilateral ini diharapkan akan menjadi momentum krusial yang semakin mempererat hubungan Indonesia dan Swiss, sekaligus memberikan dorongan signifikan bagi agenda pembangunan infrastruktur nasional yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan, demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. (PERS)















































