Aksi Damai Berujung Ricuh di Depan Kantor DPRD Sumut

2 weeks ago 10

MEDAN - Aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumatera Utara yang awalnya berlangsung damai, Jumat (29/8), mendadak berubah ricuh. Kericuhan dipicu ulah sekelompok massa tak dikenal yang menyusup ke barisan demonstran dan memicu bentrokan hingga pembakaran pos polisi lalu lintas.

Akibat insiden ini, 11 personel polisi dan seorang pengemudi ojek online (ojol) mengalami luka-luka. Situasi memanas ketika massa anarko, yang disebut sebagai "massa cair" oleh pihak kepolisian, memprovokasi peserta aksi dan membakar pos polisi yang berada di Jalan Balai Kota, tepat di sisi Lapangan Merdeka Medan.

“Massa cair ini melakukan tindakan anarkis, mengakibatkan 11 personel kami luka dan satu pengemudi ojol juga terluka, ” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, dalam keterangannya.

Ferry menegaskan, aksi anarkis ini bukan dilakukan oleh mahasiswa maupun komunitas ojol yang sejak awal berdemo secara tertib. Ia menyebut, kedua kelompok itu bahkan menolak bergabung dengan provokator.

“Kerusuhan ini murni ulah massa cair. Mahasiswa dan ojol tetap tertib, ” tegasnya.

Dalam kejadian tersebut, 19 orang berhasil diamankan. Rinciannya, 18 orang ditangkap oleh Polrestabes Medan, dan 1 orang lainnya diamankan di Polda Sumut. Pihak kepolisian memastikan tidak ada satu pun mahasiswa yang ditahan dalam insiden itu.

Untuk mengendalikan situasi, sebanyak 1.100 personel gabungan dari berbagai satuan dikerahkan. Ketegangan pun akhirnya mereda, dan situasi kembali kondusif menjelang sore hari.

Polda Sumut menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa dan pengemudi ojol yang tetap menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |