Aksi Pungli Telah Dilaporkan, Begini Keterangan Administrator KEK Sei Mangkei

2 months ago 18

SIMALUNGUN - Tindakan antisipasi terjadinya aksi pungutan liar dan aksi premanisme di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebelumnya telah dilakukan pihak Administrator KEK Sei Mangkei.

Informasi diperoleh dari Elfi Haris selaku Kepala Administrator KEK Sei Mangkei terkait respek pihaknya terhadap aksi ilegal melalui surat resmi ditujukan kepada seluruh stakeholder, melalui pesan percakapan selularnya, Jumat (25/07/2025), sekira pukul 14.27 WIB.

Lebih lanjut, disebutkan melalui surat resmi Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Sekretaris Jenderal Administrator KEK Sei Mangkei, tertanggal 23 Mei 2025 yang lalu, bernomor ; B/HM.07.00/78/ADM.KEK.2/05/2025, Simalungun.

"Kita tidak menutup mata kemungkinan masih ada pungli. Karena itu, Kita juga butuh informasi yang melakukan pungli apakah organisasi/serikat atau perorangan, " sebut Elfi Haris.

Sebelumnya diberitakan, pungutan liar berdalih biaya parkir itu, membuat kalangan supir truck yang datang ke KEK Sei Mangkei merasa sangat terbebani dan pungli tersebut dilakukan sejumlah oknum warga saat menemui supir truck mengatasnamakan organisasi masyarakat.

"Ilegal melakukan kutipan parkir tanpa retribusi resmi dari pemerintah setempat. Para supir merasa terbebani akibat banyaknya pengeluaran biaya mulai dari lokasi pemuatan barang hingga sampai ke Sei Mangkei ini, " sebut seorang pria mengaku penggiat sosial kontrol masyarakat.

Selanjutnya, pria yang mengaku dirinya bermarga Damanik ini menegaskan, agar pihak terkait melakukan penertiban terhadap pelaku pungli yang meresahkan kalangan supir truck tersebut dan Ia juga berharap pihak Kepolisian segera menanggapi keluhan para supir.

"Setiap hari ada puluhan armada truck yang datang dan bongkar muatannya di lokasi yang sepenuhnya dikelola Holding Perkebunan melalui PT Kawasan Industri Nusantara. Namun, pihak Kinra maupun pihak Administrator terkesan tutup mata, " tegas Damanik.

Salah seorang supir, bermarga Lubis saat ditemui menerbangkan, setiap kali datang ke Sei Mangkei ini membutuhkan biaya ekstra untuk mengatasi biaya pengeluaran. Sementara, Ia menyebutkan, sejumlah uang yang diterima dari pihak ekspedisi dengan jumlah tidak memadai.

"Uang jalan kami tak pernah dinaikkan. Biaya perjalanan kami hanya untuk membayar pungli dimulai dari keberangkatan, sampai di tujuan ini.

Berbagai macam yang keluar yang harus dibayari, " ujar Lubis berharap aksi pungli di Sei Mangkei ditertibkan.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |