Sawahlunto – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Yayasan Kemala Bhayangkari Santua Barangin Polres Sawahlunto terus melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan pada 3 September 2025.
Program strategis nasional ini mendapat apresiasi dari anak-anak penerima manfaat, sekaligus menjadi upaya nyata mendukung pengentasan masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.
Hingga awal Oktober 2025, program MBG telah menjangkau 22 sekolah di sekitar lingkungan SPPG dengan total penerima manfaat mencapai 3.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA.
Makanan bergizi yang dibagikan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan fisik dan mental anak-anak.
Kepala SPPG YKB Santua Barangin, Kevin Ardian, S.Kom, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan orang tua, guru, dan masyarakat.
“Harapan kami, program ini tidak hanya terus berjalan, tetapi juga mencakup seluruh sekolah di Kota Sawahlunto sehingga manfaatnya semakin luas, ” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Kevin menambahkan, pihaknya terus meningkatkan standar kesehatan dan kebersihan dalam setiap tahapan distribusi makanan. Upaya tersebut dilakukan guna memastikan kualitas dan transparansi, sekaligus menjawab perhatian publik terkait pelaksanaan program MBG.
Program MBG resmi diluncurkan bersamaan dengan peresmian SPPG Santua Barangin pada 3 September 2025. Pada tahap awal, sebanyak 2.000 paket makanan bergizi disalurkan ke 18 sekolah.
Ketua Bhayangkari sekaligus Ketua YKB Sawahlunto, Ny. Puti Simon, menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam keberhasilan program.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah, Wali Kota, Ketua DPRD, Forkopimda, serta masyarakat yang telah mendukung penuh jalannya program ini, ” kata Puti Simon.
SPPG Santua Barangin dibangun di atas lahan seluas 350 meter persegi sejak Juni 2025. Kehadiran fasilitas ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menanggulangi gizi buruk dan stunting yang masih menjadi tantangan pembangunan SDM di Indonesia.
Menurut Puti Simon, tujuan utama dari program MBG adalah menyiapkan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif. Selain dampak kesehatan, program ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja dan mendorong peningkatan kualitas pangan lokal.
Sebelum beroperasi, SPPG Santua Barangin telah melewati proses verifikasi dan validasi ketat dari Badan Gizi Nasional. Setiap paket makanan dipastikan memenuhi standar gizi anak-anak, baik dari kandungan nutrisi maupun aspek kebersihan.
“Kami tidak hanya memberikan makanan gratis, tetapi juga memastikan kualitasnya. Karena itu kami bekerja sama dengan ahli gizi dalam setiap tahap distribusi, ” jelas Kevin Ardian.
Ke depan, YKB Sawahlunto berencana memperluas jangkauan program MBG dan menambah jumlah porsi makanan yang disalurkan. Dengan demikian, lebih banyak siswa di Kota Sawahlunto dapat merasakan manfaat langsung.
Melalui langkah ini, Sawahlunto diharapkan dapat menjadi teladan nasional dalam upaya menurunkan angka stunting sekaligus mempersiapkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045.
(Berry)















































