Andi Amran Sulaiman: Hilirisasi Pertanian, Kunci Dongkrak Ekspor dan Sejahterakan Petani RI

1 month ago 20

JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimis hilirisasi sektor pertanian akan menjadi jurus jitu mendongkrak kinerja ekspor Indonesia. Strategi ini diharapkan tidak hanya memperkaya devisa negara, tetapi juga mengangkat derajat kesejahteraan para petani, menguatkan denyut ekonomi daerah, serta membuka keran lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Selama ini, Indonesia terkesan hanya menjadi pemasok bahan mentah bagi negara lain. Komoditas unggulan kita diolah di luar negeri, lalu diekspor kembali dengan nilai jual yang berlipat ganda. “Kini saatnya Indonesia memimpin hilirisasi komoditasnya sendiri, ” tegas Amran di Jakarta, Jumat.

Untuk mewujudkan visi besar ini, pemerintah telah merancang skema investasi monumental senilai Rp371, 6 triliun. Dana segar ini akan dialokasikan untuk memperkokoh program hilirisasi pertanian, sekaligus menopang ketahanan pangan nasional dan mengerek daya saing Indonesia di panggung global.

Sumber pendanaan raksasa ini akan datang dari berbagai lini: Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menyasar langsung para petani, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta kolaborasi strategis dengan sektor swasta melalui skema pembiayaan bersama. Rinciannya, dana KUR akan mengalir sebesar Rp189, 462 triliun (51%), swasta Rp92, 966 triliun (25%), dan BUMN Rp89, 172 triliun (24%).

Beberapa komoditas perkebunan andalan yang menjadi prioritas hilirisasi Kementerian Pertanian meliputi kelapa dalam, kakao, mete, kopi, tebu, kelapa sawit, lada/pala, dan ubi kayu. Langkah ini diharapkan mampu mengubah hasil bumi menjadi produk bernilai tambah tinggi.

Sektor pertanian memang terus menunjukkan performa gemilang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan ekspor komoditas pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 38, 25% pada Januari-Agustus 2025, mencapai nilai 4, 57 miliar dolar AS. Angka ini melampaui periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 3, 30 miliar dolar AS.

Secara spesifik, nilai ekspor sektor pertanian pada Agustus 2025 mencapai 0, 6 miliar dolar AS, menunjukkan kenaikan 10, 98% dibandingkan Agustus 2024 yang sebesar 0, 54 miliar dolar AS. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, dalam paparannya pada Rabu (1/10) menyebutkan, kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap total ekspor non-migas Agustus 2025 adalah sebesar 0, 60 miliar dolar AS dari total 23, 89 miliar dolar AS.

Pertumbuhan positif tidak hanya terjadi pada ekspor, tetapi juga pada produksi beras nasional. BPS memproyeksikan produksi beras Januari-November 2025 mencapai 33, 19 juta ton, naik 12, 62% dibanding periode yang sama tahun 2024. Ini tentu menjadi kabar gembira bagi pasokan pangan nasional.

Di sisi lain, kesejahteraan petani juga dilaporkan kian membaik. Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada September 2025 tercatat sebesar 124, 36, naik 0, 63% dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 123, 57. Kenaikan ini mencerminkan daya beli petani yang semakin meningkat. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |