Borong Sayuran, Bawa Harapan: Satgas Yonif 733/Masariku Jadi Pahlawan Ekonomi di Tanah Papua

11 hours ago 3

NDUGA - Di tengah rimba dan pegunungan Papua, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku kembali membuktikan bahwa pengabdian bukan hanya tentang menjaga batas negara tetapi juga menyentuh hati rakyatnya. Hari itu, di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, para prajurit bukan datang dengan formasi tempur, tapi membawa misi kemanusiaan: memborong sayuran hasil tani warga setempat. Sabtu 7 Juni 2025.

Bukan sekadar membeli, tetapi menghidupkan kembali denyut ekonomi di perbatasan yang jauh dari pusat pembangunan. Di setiap ikat bayam dan tomat yang mereka bawa, terselip harapan baru bagi para petani dan pedagang yang selama ini bergantung pada pasar yang terbatas.

“Kami berkomitmen tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung kemajuan ekonomi masyarakat setempat. Membeli langsung dari petani adalah bentuk nyata keberpihakan kami pada rakyat, ” tegas Komandan Satgas Yonif 733/Masariku.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan teritorial yang dirancang untuk memberdayakan ekonomi lokal. Ini bukan sekadar transaksi ini adalah langkah strategis TNI dalam membangun kedekatan emosional dan keberlanjutan ekonomi masyarakat Papua.

Kehadiran para prajurit di tengah pasar sayur tradisional menciptakan pemandangan yang mengharukan. Petani yang biasanya hanya menjual beberapa ikat sayuran per hari, kini melihat hasil panen mereka ludes terbeli dalam waktu singkat. Mata mereka berbinar, senyum mereka merekah.

“Inilah yang kami maksud dengan Tentara Rakyat, ” ungkap seorang prajurit. “Kami ingin menjadi bagian dari kehidupan mereka, bukan hanya pengawal perbatasan, tetapi juga penggerak perubahan.”

Langkah mulia ini juga mendapatkan apresiasi dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menyebutnya sebagai contoh inspiratif.

“Prajurit TNI harus menjadi solusi, bukan sekadar pelindung. Apa yang dilakukan Satgas Yonif 733/Masariku adalah wajah sejati kemanunggalan TNI dengan rakyat, ” ujarnya.

Satgas berjanji akan terus melanjutkan program-program seperti ini karena mereka percaya, di balik ladang-ladang kecil di ujung negeri, tumbuh harapan besar bagi masa depan Indonesia. Dan di sana, prajurit TNI akan selalu hadir, tak hanya dengan senjata, tetapi juga dengan tangan terbuka dan hati yang peduli.

Di Tanah Papua, loreng tak hanya menjaga batas, tapi juga memanen senyum dan menanam harapan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Lieutenant Colonel Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |