BANJARMASIN — Di tengah kesibukan akademis yang padat, dua mahasiswi tingkat akhir Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB), Rauda Devi Nurdimayta Moedigdo dan Nashaura Jilan Attayanissa Adityawarman, berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Mereka sukses menggondol predikat Juara 2 dalam ajang student paper contest tingkat nasional yang merupakan bagian dari rangkaian Kalimantan Student Mining Competition (KSMC) ke-8. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh Universitas Lambung Mangkurat pada 2 Juli 2025.
Kompetisi ini mengusung tema besar yang relevan dengan masa depan industri, 'The Evolution to the Golden Generation: Empowering Youth for a Sustainable Mining Future'. Dengan latar belakang minat dan topik Tugas Akhir mereka di bidang ekonomi mineral, Rauda dan Jilan memutuskan untuk memfokuskan kajian mereka pada subtema ekonomi dan kebijakan pertambangan. Sebuah pilihan cerdas yang membuahkan hasil manis.
Perjalanan mereka menuju podium juara tidaklah mudah. Meski sempat diliputi keraguan di awal, semangat pantang menyerah membawa tim ini lolos ke babak final, berhasil menyisihkan 19 tim pesaing lainnya hingga akhirnya menembus jajaran lima besar. "Kemenangan ini menjadi bukti bahwa di waktu yang terlihat padat, kami tetap dapat menyesuaikan dan menghasilkan paper dan mendapatkan juara, " ujar Jilan, merefleksikan perjuangan mereka.
Gagasan inovatif yang menjadi kunci kemenangan mereka adalah pengembangan ekosistem komprehensif untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060 di sektor pertambangan. Penelitian mereka menawarkan solusi terobosan yang berfokus pada inovasi kelembagaan dan keuangan yang lebih berdampak. Ini adalah sebuah langkah maju yang signifikan dalam upaya mewujudkan industri pertambangan yang berkelanjutan.
Strategi yang mereka usulkan dibangun di atas empat pilar utama yang saling terkait:
Pertama, pemanfaatan Pajak Karbon (Carbon Tax). Tim ini menekankan pentingnya mendorong implementasi maksimal regulasi pajak karbon yang sudah ada di Indonesia untuk mendorong pengurangan emisi.
Kedua, penerapan Audit dan Konsultasi Net Zero Emission Terstandarisasi. Melibatkan pihak ketiga yang independen diharapkan dapat menjamin akurasi data emisi sesuai dengan standar internasional.
Ketiga, Integrasi ke Pasar Karbon menjadi pilar penting. Dengan menciptakan insentif finansial, perusahaan yang berhasil mengurangi emisi karbon akan mendapatkan apresiasi dan dorongan lebih lanjut.
Keempat, inisiasi Asuransi Net Zero Emission. Produk asuransi ini dirancang untuk memberikan perlindungan finansial, sehingga dapat menarik minat perusahaan untuk lebih berani berinvestasi pada teknologi hijau.
Dukungan penuh dari lingkungan akademik, khususnya dari Ketua Program Studi Teknik Pertambangan ITB, Dr.Eng. Fadhila Achmadi Rosyid S.T., M.T., yang juga bertindak sebagai dosen pembimbing, menjadi salah satu faktor krusial dalam keberhasilan mereka. Beliau secara aktif memberikan kritik konstruktif dan saran berharga untuk menyempurnakan setiap aspek dari abstrak hingga keseluruhan paper tim.
Kemenangan ini tidak lantas membuat Rauda dan Jilan berpuas diri. Justru, mereka semakin termotivasi untuk terus belajar, mengembangkan inovasi lebih lanjut, dan memiliki harapan besar untuk dapat meraih podium juara di kompetisi-kompetisi lain sebelum mereka resmi lulus.
Rauda turut berbagi pesan inspiratif bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya. "Tidak ada kata terlambat untuk mengikuti lomba dan jangan pesimistis di awal. Tetap semangat walau gagal, karena itu tentunya menjadi pengalaman yang berharga untuk memenangkan lomba berikutnya!" serunya, memberikan semangat juang bagi para mahasiswa. (PERS)















































