TEKNO - Dalam lompatan yang mengguncang dunia finansial, Elon Musk telah resmi dinobatkan sebagai manusia pertama yang mampu mengumpulkan kekayaan bersih senilai 500 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 8.305 triliun. Pencapaian monumental ini, yang dilaporkan oleh Forbes pada Rabu, 1 Oktober 2025, menempatkan Musk di puncak piramida kekayaan global dengan selisih yang signifikan dari pesaing terdekatnya.
Tracker Forbes Real-Time Billionaires mencatat pada pukul 15.30 waktu setempat, kekayaan Musk telah melampaui Larry Ellison dengan selisih fantastis 150 miliar dolar AS. Angka ini bukan sekadar rekor, melainkan sebuah tonggak sejarah yang menempatkan Musk di tengah jalan menuju predikat triliuner pertama di dunia.
Pemicu utama lonjakan kekayaan Musk kali ini adalah performa gemilang saham Tesla. Kenaikan hampir 4 persen pada perdagangan Rabu menambah pundi-pundinya sekitar 9, 3 miliar dolar AS. Sejak April lalu, saham Tesla telah menunjukkan performa luar biasa, hampir dua kali lipat nilainya, terutama setelah Musk mengumumkan fokusnya yang lebih besar pada perusahaan otomotif listrik tersebut sembari mundur dari peran pemerintahan.
Kepemilikan 12 persen saham Musk di Tesla kini bernilai tak kurang dari 191 miliar dolar AS, seiring dengan kapitalisasi pasar Tesla yang kembali mendekati rekor tertinggi Desember lalu. Angka ini belum menghitung potensi nilai dari opsi saham berbasis kinerja CEO 2018 yang sempat dibatalkan hakim Delaware pada Januari 2024, yang jika tidak, bisa bernilai 133 miliar dolar AS. Forbes sendiri telah mendiskon nilai estimasi ini hingga 50 persen, menanti hasil banding Musk di Mahkamah Agung Delaware.
Tak hanya itu, dewan direksi Tesla pada September 2025 juga telah mengajukan paket kompensasi baru yang berpotensi mencapai hingga 1 triliun dolar AS, apabila perusahaan berhasil mencapai target ekstrem seperti peningkatan nilai pasar delapan kali lipat dalam satu dekade.
Kontribusi signifikan lainnya datang dari SpaceX, perusahaan roket yang didirikan Musk pada tahun 2002. Perusahaan ini kini dihargai 400 miliar dolar AS, sebuah kenaikan dari 350 miliar dolar AS pada Desember 2024. Dengan kepemilikan 42 persen, Musk meraup 168 miliar dolar AS dari SpaceX.
Merger ambisius antara perusahaan kecerdasan buatan xAI dengan platform media sosial X (sebelumnya Twitter) pada Maret lalu juga turut mendongkrak kekayaan Musk. Perusahaan gabungan, xAI Holdings, dinilai sebesar 113 miliar dolar AS, di mana Musk memegang 53 persen saham senilai 60 miliar dolar AS.
Perjalanan kekayaan Musk dalam lima tahun terakhir sungguh luar biasa. Pada Maret 2020, hartanya tercatat 24, 6 miliar dolar AS. Lonjakan saham Tesla membawanya menjadi orang kelima yang pernah memiliki kekayaan 100 miliar dolar AS pada Agustus 2020. Pada Januari 2021, ia pertama kali menyandang gelar orang terkaya di dunia dengan nilai hampir 190 miliar dolar AS. September 2021 menembus 200 miliar dolar AS, November 2021 mencapai 300 miliar dolar AS, dan Desember 2024 menyentuh angka 400 miliar dolar AS.
Jika tren ini terus berlanjut, Musk berpotensi menjadi triliuner pertama dunia sebelum Maret 2033, bertepatan dengan tanggal awal vesting paket kompensasi Tesla senilai 1 triliun dolar AS. Namun, Musk sendiri menegaskan bahwa motivasinya bukan semata-mata soal uang. (PERS)















































