Ketika Rakyat Bangkit, OPM Terdesak: Aparat Gabungan TNI-Polri Bawa Harapan Baru di Pedalaman Papua

8 hours ago 2

PAPUA - Angin perubahan berhembus dari pedalaman Papua. Operasi terpadu yang dilancarkan oleh aparat gabungan TNI dan Polri di wilayah-wilayah rawan seperti Intan Jaya, Nduga, dan Pegunungan Bintang mulai membuahkan hasil nyata. Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kini terdesak, bahkan disebut mulai berhamburan meninggalkan wilayah-wilayah yang dulu mereka kuasai. Sabtu 7 Juni 2025.

Kehadiran aparat keamanan disambut hangat oleh masyarakat. Di sejumlah kampung, warga kini tak lagi takut bersuara. Mereka bahkan sukarela memberikan informasi penting mengenai keberadaan markas dan pergerakan OPM, sebagai bentuk keberanian kolektif melawan teror.

"Dulu kami tak berani ke ladang, takut disandera atau dipalak. Tapi sekarang, anak-anak sudah bisa sekolah lagi, warga berani ke pasar, " ujar Yulius Tabuni, tokoh masyarakat dari Kenyam, Kabupaten Nduga.

Tak hanya tokoh adat, suara dari tokoh agama juga menguat. Pendeta Hermanus Magai dari Yahukimo dalam khotbahnya mengajak masyarakat Papua untuk membuka mata terhadap kenyataan pahit yang ditinggalkan oleh OPM.

"OPM bilang berjuang, tapi mereka bakar sekolah, bunuh guru dan tenaga medis. Itu bukan perjuangan. Itu kekerasan yang menyakiti rakyat sendiri, " tegasnya.

Menurut Pendeta Hermanus, masyarakat sudah saatnya menolak provokasi dan bersatu menjaga perdamaian. Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap langkah pemerintah dan aparat keamanan dalam menciptakan stabilitas.

Rakyat dan Aparat Bersatu, OPM Kehilangan Kekuatan

Keberhasilan operasi gabungan ini tak lepas dari strategi pendekatan humanis dan perlindungan terhadap warga sipil. Aparat hadir bukan untuk menakuti, melainkan untuk mendampingi masyarakat meraih kembali hak-hak dasar: pendidikan, kesehatan, dan rasa aman.

Kehadiran mereka menjadi simbol harapan. Di balik setiap patroli, ada ruang kelas yang kembali dibuka. Di balik tiap pos penjagaan, ada pasar yang kembali hidup. Masyarakat yang selama bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang ketakutan, kini melihat masa depan yang mungkin untuk pertama kalinya terasa nyata.

Kini, saat OPM mulai kehilangan cengkeraman, momentum perubahan harus dijaga. Masyarakat Papua tidak lagi ingin menjadi korban. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi membangun daerahnya sendiri tanpa kekerasan, tanpa ketakutan.

Papua sedang menata ulang harapannya. Dan semua berawal ketika rakyat dan negara memilih berdiri bersama. (*/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |