SUGAPA - Sabtu (30/8/2025) pagi itu, halaman SDN Soambili tampak berbeda dari biasanya. Tawa riang anak-anak bergema, bukan hanya karena jam belajar yang lebih singkat, tetapi karena kedatangan tamu istimewa: prajurit Satgas Yonif 500/Sikatan. Dipimpin oleh Letda Inf Alpin Daniel Siagian, sebanyak 14 personel hadir untuk melaksanakan kegiatan komunikasi sosial (Komsos) bersama para pelajar dan tenaga pengajar.
Dari balik loreng yang biasanya identik dengan penjaga keamanan, kali ini para prajurit hadir membawa senyum, pelukan hangat, dan aneka bingkisan. **Seragam sekolah, sepatu baru, buku, alat tulis, boneka hingga permen** dibagikan kepada anak-anak. Satu per satu siswa maju menerima, wajah polos mereka menyala dengan rasa gembira.
“Terima kasih, Bapak Tentara!” teriak beberapa anak sambil mengangkat tinggi hadiah yang baru mereka dapat.
Ikrar Kecil, Makna Besar
Kegiatan ini bukan sekadar berbagi perlengkapan, tetapi juga sarana menanamkan nilai kebangsaan. Di dalam kelas, prajurit mengajak anak-anak menulis kalimat sederhana di papan tulis:
“Aku Cinta Papua, Aku Cinta Indonesia.”
Serentak, suara lantang anak-anak Papua menggema, menegaskan ikrar kebersamaan mereka. Kalimat itu mungkin terdengar sederhana, namun di baliknya tersimpan makna mendalam: sebuah janji kecil untuk tetap mencintai tanah air di tengah segala keterbatasan.
Letda Inf Alpin Daniel Siagian menegaskan bahwa kehadiran TNI di sekolah bukan sekadar tugas formalitas, melainkan wujud nyata kepedulian.
“Kami hadir di sini bukan hanya sebagai pengaman wilayah, tetapi juga sahabat dan keluarga bagi masyarakat. Anak-anak Papua adalah masa depan bangsa, dan kami ingin menanamkan semangat kebangsaan serta cinta tanah air sejak dini, ” ujarnya.
Apresiasi dari Tenaga Pengajar
Para guru SDN Soambili tak kuasa menyembunyikan rasa haru. Bagi mereka, bantuan sekecil apa pun memiliki dampak besar bagi murid-murid yang sehari-harinya belajar dengan keterbatasan fasilitas.
“Anak-anak jadi lebih semangat. Mereka merasa diperhatikan, meskipun sekolah kami jauh di pedalaman. Kehadiran TNI benar-benar memberi motivasi baru, ” ungkap salah seorang guru.
Hadiah Terbesar: Senyum Anak-anak
Di tengah kegiatan, seorang prajurit sempat berbisik kepada rekannya sambil memandang wajah ceria anak-anak.
“Kebahagiaan sederhana ini membuat kami semakin yakin, bahwa tugas TNI di Papua adalah tentang menjaga persaudaraan dan merajut kedamaian. Senyum anak-anak adalah hadiah terbesar bagi kami.”
Ungkapan itu seolah merangkum esensi misi TNI di tanah Papua: bahwa pengabdian sejati bukan hanya menjaga batas wilayah, tetapi juga merawat hati masyarakat di pedalaman.
Satu Hati, Satu Bangsa
Menjelang siang, kegiatan ditutup dalam suasana penuh keakraban. Anak-anak pulang dengan seragam dan sepatu baru, sambil menggenggam erat buku dan boneka yang mereka terima. Namun yang lebih penting, mereka juga pulang dengan semangat baru sebuah keyakinan bahwa mereka tidak sendiri, bahwa ada negara yang hadir melalui prajurit loreng di tengah kehidupan mereka.
Kegiatan ini menjadi potret kecil dari misi besar Satgas Yonif 500/Sikatan: menjaga keamanan sekaligus merajut persaudaraan. Di tanah Papua, TNI dan rakyat terus membuktikan bahwa mereka adalah satu, tak terpisahkan dalam menjaga persatuan Indonesia.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono