Makkah Padat Tak MudahJamaah Wanita ke Masjidil Haram

1 week ago 14

JAKARTA Semakin hari jumlah jamaah yang menuju Masjidil Haram kian padat. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya jamaah dari berbagai negara yang tiba di Makkah jelang puncak ibadah haji

Cuaca pada siang hingga sore hari di Makkah sangat panas mencapai suhu 42 hingga 43 derajat celcius, tak menyurutkan para jamaah untuk khusu' beribadah.

Padatnya kota Makkah terutama menjelang waktu shalat membuat jamaah haji wanita lansia harus berjuang untuk sampai di masjidil haram. Hal ini menekankan pentingnya persiapan fisik dan keberanian bagi jamaah karena perjalanan menuju Masjidil Haram, jelang puncak ibadah haji seperti wukuf di Arafah, memerlukan usaha yang besar.

Jalan raya kota Makkah tak luput dari kepadatan kendaraan membuat jamaah Indonesia yang menggunakan bus terkendala. 

"Bus yang membawa kita ke Harom, tidak sampai terminal karena padat, tapi kita turun di depan masjid Jin" ujar Fitriah jamaah kloter 10 JKG di Makkah, kepada Indonesiasatu.co.id, Selasa (27/5/2025) petang

"Sejak turun bus, kondisi manusia sudah sesak, sampai kita beberapa kali terjebak (stuck), apalagi jamaah luar negeri seperti Turki dan orang hitam tinggi yang badannya besar dan bekelompok sampe ratusan, mereka seperti tak peduli sekelilingnya " sambungnya.

Jamaah haji warga Kebon Nanas, Jakarta Timur ini menuturkan berangkat ke Masjidil Haram bada Magrib waktu setempat, sholat isya berjamaah di Masjid Asisyah (tan' eim)

"Akhirnya sampe waktunya tawaf, sempat hati saya gamang melihat penuh sesaknya. Tapi karena sudah bertekad, akhirnya kita bisa menyelesaikannya". ucapnya

"Tiba waktu sa"i, rasanya kondisinya susah benar-benar sesak, akhirnya ustadz kami memutuskan kita tawaf dilantai 2, sejajar dengan jamaah yang menggunakan kursi roda. Kami pulang sampai maktab jam 2.28 dini hari waktu setempat" tandasnya

Sementara itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengupayakan penggabungan pasangan terpisah dalam beberapa hari ke depan dalam menunaikan puncak ibadah haji, Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna)

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief mengatakan akan upayakan penempatan jemaah dalam satu tenda, beda tenda tapi dalam satu maktab yang sama, atau letak tenda yang tidak berjauhan.

"Misalkan suami istri, mereka bisa digabung kembali, tapi di tenda yang terpisah. Karena tenda perempuan dan laki-laki dipisah. Seperti di hotel kan juga begitu, " ucapnya ketika meninjau lokasi tenda Mina, Makkah, Selasa (27/5/2025)

Menurut Hilman, PPIH Arab Saudi tengah berkoordinasi dengan sektor-sektor jemaah haji di Makkah terkait dengan usulan penggabungan pasangan terpisah antarsyarikah.

"Ini untuk memudahkan mereka menunaikan ibadah Armuzna, " pungkasnya.(hy)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |