OJK Ungkap Fakta Pembobolan RDN Rp70 Miliar di BCA

2 months ago 15

JAKARTA – Jagat perbankan kembali diguncang isu pembobolan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang diduga melibatkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat bicara mengenai dugaan kerugian fantastis senilai Rp70 miliar ini, memberikan titik terang setelah simpang siur informasi yang beredar.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan konfirmasi dan investigasi mendalam. Penelusuran ini melibatkan baik pihak bank maupun perusahaan sekuritas yang terkait dengan insiden tersebut. Hasilnya, OJK memastikan bahwa infrastruktur teknologi informasi (IT) BCA tidak menjadi biang keladi dalam kasus ini.

"Terkait insiden RDN telah dilakukan penelitian dan dipastikan tidak terdapat insiden pada infrastruktur IT BCA, " kata Dian kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/10/2025).

Meskipun demikian, detail mengenai langkah pemulihan dana yang berhasil diselamatkan, atau bagaimana kelanjutan penanganan terhadap pembobolan dana tersebut, masih belum diungkapkan secara gamblang oleh OJK.

Menyikapi potensi risiko serupa, OJK telah mengambil langkah proaktif. Pembinaan intensif diberikan kepada seluruh bank untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus tindakan fraud yang mengintai transaksi keuangan nasabah, terutama yang berkaitan dengan RDN. Tak hanya itu, koordinasi erat juga dijalin dengan bank tujuan untuk mempercepat proses pemblokiran rekening demi penyelamatan dana nasabah yang terancam.

Dian menekankan bahwa prioritas utama OJK adalah memastikan perlindungan terhadap dana yang dipercayakan nasabah kepada bank. Perkuat penerapan prinsip know your customer (KYC), penguatan sistem keamanan perbankan, serta integrasi yang solid dengan perusahaan efek mitra pembukaan RDN menjadi mandat yang harus dijalankan oleh setiap bank.

"OJK menekankan bahwa perlindungan dana nasabah merupakan prioritas utama. Oleh karena itu kami meminta Bank memperkuat penerapan know your customer (KYC), sistem keamanan perbankan, serta integrasi dengan perusahaan efek yang menjadi mitra pembukaan RDN, " pungkasnya.

Kasus ini mulai menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan pembobolan RDN milik anak usaha PT Panca Global Kapital Tbk. (PEGE) yang terindikasi berada di BCA, dengan taksiran kerugian mencapai Rp70 miliar.

Menanggapi hal ini, pihak BCA secara tegas menyatakan bahwa sistem mereka tetap aman. Namun, bank menjamin tengah melakukan investigasi internal secara komprehensif bersama perusahaan sekuritas yang bersangkutan untuk mengusut tuntas kejadian ini.

"BCA sedang melakukan investigasi mendalam terhadap kejadian tersebut, bersama-sama dengan perusahaan sekuritas terkait. Kami pastikan sistem BCA tetap aman, " tegas Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |