Padang Pariaman Genjot Gizi Generasi Muda Lewat Dapur MBG

4 hours ago 3

PADANG PARIAMAN - Tiga unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), yang juga dikenal sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), telah diresmikan di tiga kecamatan berbeda. Inisiatif ini diharapkan mampu menjangkau dan memberikan asupan gizi optimal bagi sekitar 9.000 anak penerima manfaat.

Ade Rezki Pratama, Anggota Komisi IX DPR RI, mengungkapkan harapannya agar jumlah SPPG ini dapat terus bertambah hingga akhir tahun mendatang. "Padang Pariaman baru memiliki tiga SPPG. Diharapkan jumlah ini bertambah hingga akhir tahun, " ujarnya saat Sosialisasi Program MBG di Kecamatan Batang Anai, Kamis.

Program MBG dirancang sebagai fondasi penting untuk meningkatkan kualitas gizi generasi penerus. Tujuannya jelas: memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menyambut masa depan gemilang, Indonesia Emas 2045.

Lebih dari sekadar urusan perut, program ini secara strategis dirancang untuk turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Sektor pertanian, peternakan, hingga perikanan diproyeksikan akan merasakan dampak positif yang signifikan. "Jika Padang Pariaman memiliki puluhan dapur MBG, maka tidak saja membuka lapangan kerja namun juga memerlukan bahan masakan yang banyak, " jelas Ade Rezki.

Bahan-bahan masakan ini akan diprioritaskan untuk dipasok dari warga setempat. Dengan demikian, program MBG bukan hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan mengangkat kesejahteraan para petani, peternak, dan nelayan lokal.

Tiga lokasi SPPG yang kini telah beroperasi di Padang Pariaman tersebar di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Sungai Limau, dan Batang Anai. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan haknya atas gizi yang layak.

Teguh Suparngadi, Tenaga Ahli Deputi Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional, menambahkan bahwa saat ini Padang Pariaman memerlukan setidaknya 25 SPPG aktif. Angka ini merupakan akumulasi kebutuhan dari data Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama setempat.

Potensi ekonomi dari program ini sangatlah besar. Teguh memaparkan, "Kalau satu SPPG membutuhkan anggaran Rp30 juta per hari maka anggaran yang dibutuhkan Rp750 juta per bulan (25 hari) sehingga jika di Padang Pariaman terdapat puluhan SPPG maka uang yang beredar di daerah itu bisa mencapai miliaran rupiah." Ia menekankan bahwa setiap SPPG yang aktif akan membuka lapangan kerja baru sekaligus mengalirkan dana segar ke perekonomian masyarakat.

Dengan estimasi 25 SPPG yang beroperasi penuh, potensi perputaran uang bulanan melalui program MBG di Padang Pariaman diperkirakan mencapai Rp18 miliar. Angka fantastis ini menunjukkan betapa strategisnya program MBG tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk kemajuan ekonomi daerah. (Publik Sumbar)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |