Perburuan Keluarga Wanaartha Life, Interpol dan Korban Terus Bergerak

1 month ago 16

JAKARTA - Kasus PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) masih menyita perhatian publik dan penegak hukum. Upaya keras terus dilakukan oleh aparat Indonesia bersama Interpol untuk melacak keberadaan tersangka utama, Evelina Pietruschka, beserta keluarganya. Namun, perburuan ini bukanlah perkara mudah.

Sekretaris NCB Interpol, Untung Widyatmoko, membeberkan tantangan yang dihadapi. Ia menceritakan bagaimana anak Evelina, Rezanantha Pietruschka, sempat berhasil diamankan di California, Amerika Serikat. Sayangnya, ia berhasil bebas setelah membayar jaminan.

"Tapi, karena dia ada bail, namanya pelaku-pelaku tindak pidana ekonomi tidak ada yang kismin, nggak ada yang miskin semua kaya, semua bisa menyewa lawyer. Dan di situlah mereka selalu bail, selalu challenge ke kita, supaya Interpol red notice-nya gugur cabut dengan alasan ini perdata bukan pidana, dan lain sebagainya, " ungkap Untung usai konferensi pers di Gedung 600, Tangerang, Banten, Minggu (5/10/2025).

Menghadapi situasi pelik ini, Interpol Indonesia tidak tinggal diam. Komunikasi intensif dijalin dengan berbagai lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, termasuk U.S. Department of Homeland Security, U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE), dan Federal Bureau of Investigation (FBI), demi menangkap keluarga Pietruschka.

"Jangan kira kami hanya diam saja, tidak. Kami terus bekerja, " tegas Untung, menunjukkan komitmen penuh dalam pengejaran ini.

Evelina F. Pietruschka sendiri bukanlah sosok asing di industri asuransi. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur WanaArtha Life sejak tahun 1999, sebelum akhirnya menempati posisi Presiden Komisaris mulai Maret 2011. Kiprahnya di industri ini sangat panjang, terbukti dari berbagai posisi strategis yang pernah diembannya di asosiasi asuransi.

Antara tahun 2001 hingga 2002, Evelina menjabat sebagai Vice Chairman Dewan Asuransi Indonesia (DAI), dan kemudian naik menjadi Chairman pada periode 2002-2005. Puncaknya, ia didapuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dari tahun 2005 hingga 2011. Tak hanya itu, ia juga merangkap sebagai Chairman Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia (FAPI) pada periode 2007-2008. Bahkan, kariernya merambah tingkat regional sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN Insurance Council. Gelar Master diperolehnya dari Pepperdine University California, Amerika Serikat.

Di sisi lain, perburuan tersangka Wanaartha tidak hanya menjadi tugas aparat. Sejumlah korban penipuan asuransi ini secara sukarela turut melakukan investigasi untuk menemukan keberadaan keluarga Pietruschka. Pada Oktober 2023, setelah lebih dari empat tahun menanti kejelasan, seorang nasabah Wanaartha mengaku rela terbang ke California, Amerika Serikat, demi bertemu Evelyne Pietruschka.

Dalam sebuah rekaman video, nasabah tersebut terlihat mendatangi sebuah kompleks perumahan mewah di Beverly Hills, California. Belum sempat memasuki gerbang, ia dicegat oleh petugas keamanan kompleks. Setelah menjelaskan tujuannya, petugas keamanan menelepon alamat tujuan. Ternyata yang mengangkat telepon adalah Evelyne sendiri.

Namun, nasabah tersebut tidak diizinkan masuk dan diminta untuk putar balik. "Ternyata Evelyn yang bicara, dia menolak saya untuk masuk dan tidak mengizinkan saya untuk masuk, " ungkap sang nasabah dalam video tersebut, Jumat (13/10/2023).

Informasi yang beredar, mengutip data dari situs Clustrmaps, menunjukkan bahwa keluarga Pietruschka memiliki aset properti mewah di Beverly Hills. Nilai rumah tersebut diperkirakan mencapai jutaan dolar AS, setara dengan puluhan hingga ratusan miliar rupiah, berdasarkan data dari marketplace properti Zillow. Meskipun demikian, kebenaran informasi ini belum dapat diverifikasi secara independen. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |