BARRU— Sejumlah petugas pasar di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, mengeluhkan belum dibayarkannya gaji mereka selama hampir lima bulan terakhir. Padahal, gaji yang diterima hanya sebesar Rp500.000 per bulan dan menjadi satu-satunya sumber penghidupan bagi sebagian besar petugas.
Keluhan ini disampaikan oleh para petugas pasar melalui media Fajarpendidikan. Mereka mengaku hanya menerima pembayaran gaji untuk satu bulan, sementara sisanya belum ditransfer, meski pendapatan dari setoran pasar disebut meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
“Dulu waktu setoran pasar hanya Rp 8 juta per bulan, gaji kami selalu dibayar tepat waktu. Sekarang setoran pasar sudah puluhan juta, tapi gaji kami justru tertunda. Ini seperti penghisapan darah, ” ujar salah satu petugas pasar yang enggan disebut namanya di media online Fajarpendidikan terbitan 28/8/2025.
Para petugas menyatakan kondisi ini menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi yang memiliki tanggungan keluarga dan anak.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskumdag) Kabupaten Barru, Andi Usluhuddin, membantah bahwa keterlambatan gaji terjadi selama lima bulan. Ia menyebut bahwa gaji yang belum terbayarkan hanya untuk bulan Juni dan Juli 2025.
“In syaa Allah, paling lama dua hari ke depan, gaji akan segera ditransfer ke rekening masing-masing petugas, ” ujar Usluhuddin saat dikonfirmasi oleh tim Jurnalis Barru pada Jumat (29/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa proses pencairan anggaran sedang dalam tahap akhir dan berharap para petugas bersabar hingga proses selesai.
Sementara itu, petugas pasar masih menunggu kepastian pembayaran dan berharap janji pemerintah segera direalisasikan.
(tim)