Satgas Yonif 10 Marinir Hadir di Tengah Duka, Tebar Empati dan Bantu Warga Kampung Kamat

3 weeks ago 11

PAPUA BARAT DAYA - Suasana haru menyelimuti kediaman salah satu keluarga di Kampung Kamat, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, saat prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY datang berkunjung untuk menyampaikan belasungkawa. Kehadiran pasukan loreng laut ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah bentuk nyata kepedulian dan kebersamaan yang mereka bangun bersama masyarakat di wilayah penugasan.

Di tengah kesibukan menjaga perbatasan negara, prajurit Marinir tetap menyempatkan diri hadir langsung di tengah masyarakat yang sedang berduka. Mereka datang dengan penuh empati, memberikan doa, penguatan moril, sekaligus menyerahkan bantuan sosial berupa kebutuhan pokok kepada keluarga almarhum. Bantuan sederhana itu diharapkan bisa sedikit meringankan beban yang ditinggalkan, baik secara fisik maupun batin.

Komandan Satgas, Letkol Marinir Aris Moko, menegaskan bahwa prajurit tidak hanya ditugaskan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara, tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat di wilayah perbatasan.

“Kami tidak hanya bertugas menjaga perbatasan, namun juga berusaha hadir dan merasakan duka maupun suka yang dialami masyarakat sekitar pos. Kunjungan duka ini adalah wujud empati dan penghormatan kami kepada keluarga almarhum, ” ujarnya dengan penuh ketulusan.

Momen ini meninggalkan kesan mendalam bagi keluarga yang sedang berduka. Salah satu perwakilan keluarga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian Satgas. Kehadiran para prajurit Marinir dianggap memberikan kekuatan baru untuk tetap tegar menghadapi musibah.
“Terima kasih kepada TNI yang sudah datang, kami merasa tidak sendiri menghadapi cobaan ini. Kehadiran bapak-bapak Marinir memberi semangat bagi kami, ” ungkap keluarga dengan mata berkaca-kaca.

Kegiatan kunjungan duka ini sekaligus mempertegas komitmen Satgas Yonif 10 Marinir dalam membangun kedekatan emosional dengan masyarakat Papua. Tidak hanya melalui kegiatan sosial atau pelayanan kesehatan, namun juga hadir dalam momen paling manusiawi: saat masyarakat merasakan kehilangan.

Dengan adanya kegiatan ini, Satgas berharap tercipta suasana kekeluargaan yang erat antara prajurit dan warga, sehingga kehadiran TNI benar-benar dirasakan tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai sahabat, saudara, dan bagian dari masyarakat.

Dari Kampung Kamat, tersirat pesan kuat bahwa TNI dan rakyat adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam suka maupun duka, prajurit Marinir senantiasa hadir untuk mendampingi masyarakat di tanah Papua Barat Daya.

(PenSatgas Yonif 10 Marinir/SBY)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |