Sistem Data Terpadu Pendidikan Filipina, Jejak Siswa dari Sekolah hingga Kerja

1 month ago 18

MANILA - Sebuah tonggak sejarah baru dalam dunia pendidikan Filipina telah tercipta. Tiga lembaga pendidikan utama negara ini, yakni Departemen Pendidikan (DepEd), Komisi Pendidikan Tinggi (CHED), dan Otoritas Pengembangan Kejuruan dan Keterampilan (TESDA), secara resmi menandatangani perjanjian untuk membangun sebuah sistem data yang terpadu dan interoperabel. Inisiatif ambisius ini dirancang untuk melacak perjalanan setiap pelajar Filipina, mulai dari hari pertama mereka menginjakkan kaki di sekolah hingga mereka siap memasuki dunia kerja.

Langkah monumental ini disambut baik oleh Komisi Kongres Kedua untuk Pendidikan (EDCOM 2), yang telah lama menyerukan konvergensi data yang lebih kuat untuk mengatasi masalah fragmentasi yang telah lama menghantui sektor pendidikan. Terobosan ini merupakan respons langsung terhadap seruan tersebut, menandai era baru dalam pengelolaan data pendidikan di Filipina.

"Terlalu lama, pandangan kita tentang perjalanan siswa terfragmentasi. Akhirnya, kita melihat gambaran yang lengkap - - dari hari pertama di taman kanak-kanak hingga mereka memasuki dunia kerja, " ujar Menteri Pendidikan Sonny Angara dalam sebuah rilis berita. Ia menekankan bahwa sistem terpadu ini akan memberikan wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam jalur pembelajaran dan memberikan intervensi yang tepat waktu.

Direktur Jenderal TESDA, Jose Francisco Benitez, menggambarkan inisiatif ini sebagai "pengubah permainan" dalam persiapan tenaga kerja. "Dengan memahami latar belakang seorang siswa, kita dapat membimbing mereka dengan lebih baik ke jalur kejuruan-teknis yang mengarah langsung ke pekerjaan yang diminati, " katanya.

Sementara itu, Ketua CHED, Shirley Agrupis, menambahkan bahwa sistem ini akan sangat membantu dalam menyempurnakan program beasiswa, meningkatkan proyeksi pendaftaran, dan memastikan penawaran gelar tetap relevan dengan kebutuhan industri.

Sistem interoperabel ini akan mengadopsi Nomor Referensi Pelajar (LRN) dari DepEd sebagai pengenal unik bagi siswa di semua jenjang pendidikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ketepatan sasaran program bantuan pemerintah, seperti Program Pantawid Pamilyang Pilipino (4Ps) dan Program Beasiswa Prestasi Bagong Pilipinas, sekaligus memberikan proyeksi pendaftaran yang akurat untuk universitas dan perguruan tinggi negeri (SUC).

Implementasi awal dari sistem ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026, dengan peluncuran penuh ditargetkan pada tahun 2027. Proyek ini juga akan melibatkan koordinasi erat dengan berbagai lembaga pemerintah lainnya, termasuk Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi, Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan, serta Otoritas Statistik Filipina, guna menyelaraskan dengan tujuan pembangunan nasional yang lebih luas. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |