Bukittinggi — Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Kewirausahaan Lanjutan Angkatan IV memasuki hari kedua pada Jumat, 25 Juli 2025. Kegiatan yang difokuskan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sektor kuliner ini menghadirkan dua materi utama: strategi bisnis rumah makan dan pemasaran digital berbasis rasa.
Bimtek ini terselenggara atas inisiatif dan dukungan Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asril, SE, sebagai bentuk nyata komitmen wakil rakyat dalam memberdayakan pelaku UMKM agar bisa naik kelas.
Sesi pagi diawali dengan pembahasan “Bisnis Fundamental untuk Rumah Makan dan Katering” oleh Kurniadi Ilham, praktisi UMKM yang telah menekuni bisnis kuliner selama bertahun-tahun. Menurutnya, keberhasilan bisnis kuliner tak hanya soal rasa, tapi juga kekuatan manajemen.
“Bisnis rumah makan bukan hanya soal rasa, tapi soal manajemen yang kuat dan kepekaan terhadap kebutuhan pasar. Kalau kita tidak punya fondasi yang benar, usaha bisa cepat naik, tapi juga bisa cepat tumbang, ” ujar Kurniadi di hadapan para peserta.
Ia memaparkan delapan elemen dasar dalam bisnis kuliner, serta menekankan pentingnya fokus pada keunggulan utama produk—seperti kualitas, pelayanan, atau harga. Kurniadi juga membedah tiga pendekatan membangun produk (solution first, problem first, dan community first) serta strategi inovasi melalui jalur invention, renovation, dan adopsi dari tren yang sukses.
Sesi siang berlanjut dengan materi “Marketing Rasa: Seni Menjual Masakan Lewat Dunia Digital” oleh Muhammad Irfan Mursyidin alias Emen, digital strategist dengan pengalaman lebih dari delapan tahun.
“Di era sekarang, 80 persen konsumen mencari produk lewat Instagram, TikTok, atau media sosial. Produk yang tidak tampil secara digital akan cepat tertinggal, ” tegas Irfan.
Ia juga menjelaskan pentingnya kehadiran usaha di Google Maps, strategi konten berbasis cerita dapur, hingga tahapan marketing funnel dari awareness hingga advocacy.
“Tidak ada produk yang cocok untuk semua orang. Setiap produk harus punya target pasar yang spesifik, ” ujarnya, sambil mengajak peserta untuk membuat latihan segmentasi pasar usaha masing-masing.
Kegiatan hari kedua ini dimoderatori oleh perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat dan berlangsung interaktif. Peserta yang merupakan pelaku UKM kuliner dari Bukittinggi dan sekitarnya tampak antusias mengikuti seluruh sesi.(Lindafang)