Tokoh Masyarakat Kecam Kebrutalan OPM: Warga Asli Papua Jadi Korban, Perjuangan Telah Menyimpang

1 month ago 18

PAPUA - Gelombang kecaman datang dari berbagai kalangan terhadap tindakan brutal Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kembali menebar teror kepada masyarakat sipil. Ironisnya, korban dari aksi kekerasan tersebut justru masyarakat asli Papua sendiri mereka yang selama ini hidup damai dan hanya ingin bekerja untuk menghidupi keluarga. Sabtu (4/10/2025).

Dalam insiden terbaru di salah satu kampung wilayah pegunungan Papua, sekelompok anggota OPM menyerang warga tanpa alasan jelas. Akibatnya, beberapa orang mengalami luka parah, bahkan ada yang meninggal dunia. Para korban diketahui merupakan petani lokal yang tengah beraktivitas di kebun.

Peristiwa ini semakin menegaskan bahwa OPM bukan lagi membawa semangat perjuangan, melainkan telah menjadi ancaman nyata bagi rakyat Papua sendiri.

Tokoh Masyarakat: “OPM Telah Kehilangan Arah Perjuangan”

Tokoh masyarakat Papua, Pdt. Yohanis Wenda, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut. Ia menilai tindakan OPM telah jauh menyimpang dari nilai perjuangan yang mereka klaim selama ini.

“Ini sangat memalukan. Mereka mengaku berjuang untuk Papua, tapi justru anak-anak Papua sendiri yang menjadi korban. OPM sudah kehilangan arah dan hanya membawa penderitaan, ” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Adat Papua, Markus Yikwa, juga mengecam keras aksi brutal tersebut. Ia menilai OPM kini hanya mengandalkan teror, intimidasi, dan kekerasan terhadap masyarakat yang seharusnya mereka lindungi.

“Dulu mereka bilang ingin merdeka. Tapi kenyataannya, mereka hanya merusak, menodai tanah Papua dengan darah, dan menebar trauma. Ini bukan perjuangan, ini kejahatan terhadap kemanusiaan, ” ujarnya dengan nada geram.

Rakyat Jadi Korban, Kepercayaan terhadap OPM Kian Luntur

Aksi kekerasan ini menambah daftar panjang kebrutalan OPM terhadap masyarakat sipil mulai dari pemalakan, pembunuhan, pembakaran rumah, hingga perusakan fasilitas umum. Kini, masyarakat Papua asli sendiri menjadi target dari aksi tidak berperikemanusiaan tersebut.

Perlakuan semena-mena ini memperlihatkan bahwa OPM telah kehilangan dukungan dan kepercayaan dari rakyat. Alih-alih membela, mereka justru menindas dan menciptakan penderitaan di tanah yang mereka klaim perjuangkan.

Masyarakat Papua kini semakin menyadari bahwa kedamaian hanya bisa terwujud jika kekerasan dihentikan. Banyak tokoh adat, agama, dan masyarakat bersatu menyerukan penolakan terhadap kehadiran OPM dan mendukung upaya keamanan demi terciptanya Papua yang aman dan damai.

Kesimpulan

Tindakan kekerasan OPM terhadap warga asli Papua menjadi bukti nyata bahwa kelompok tersebut tidak lagi memiliki legitimasi moral. Rakyat kini bersatu menolak segala bentuk teror dan berharap pemerintah serta aparat keamanan terus hadir melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan bersenjata.

Papua membutuhkan perdamaian, pembangunan, dan kasih, bukan darah dan air mata.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |