PALOPO - Pendidikan adalah fondasi krusial bagi kebangkitan bangsa dan negara. Tanpa pendidikan yang berkualitas, cita-cita menjadi negara sejahtera dan maju akan sulit terwujud. Pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto ini menggaung kuat dalam kuliah umum yang disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikristek) Kemendikbudristek, Khairul Munadi, pada Sabtu (4/10/2025) di Palopo.
Acara tersebut menandai peresmian dua kampus baru Universitas Mega Buana (UMB) Palopo: Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan. Kehadiran kedua fakultas ini diharapkan menjadi akselerator peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah Indonesia Timur.
“Kami sungguh mengapresiasi peran Ketua Pembina dan Ibu Rektor. Kontribusi Universitas Mega Buana Palopo menunjukkan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam memperluas akses pendidikan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dengan demikian inisiatif seperti ini adalah inspirasi dari Timur, ” ujar Dirjen Dikti Khairul Munadi, memuji inisiatif UMB Palopo.
Peresmian ini bukan sekadar penambahan unit akademik, melainkan sebuah tonggak penting yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
“Kehadiran Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan adalah capaian luar biasa. Ini bukan hanya kebanggaan bagi kampus, tapi juga bagi pemerintah daerah, karena sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, ” jelasnya.
Pemerintah, melalui mandat Presiden Prabowo, berkomitmen penuh untuk mempercepat pemerataan tenaga medis, mulai dari dokter umum hingga spesialis. Ini merupakan bagian dari Asta Cita, delapan agenda pembangunan nasional yang memprioritaskan peningkatan kualitas SDM dan pelayanan kesehatan.
“Melalui langkah ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa masyarakat di seluruh pelosok negeri, dari kota besar hingga daerah terpencil, mendapatkan akses layanan kesehatan yang adil, merata, dan berkualitas. Pemerataan tenaga medis menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing, ” tegas Dirjen Khairul Munadi.
Dalam kunjungannya, Dirjen Dikti juga menyempatkan diri meninjau fasilitas pendidikan kedokteran dan berinteraksi langsung dengan para mahasiswa.
“Kalian adalah orang-orang terpilih. Kalian mendapatkan privilege yang tidak semua orang miliki. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, belajar dengan tekun, dan jadilah dokter-dokter yang bersinar dari Timur, ” pesannya, membangkitkan semangat para calon tenaga medis.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara, Andi Lukman, turut memberikan apresiasi atas pertumbuhan pesat UMB Palopo.
“UMB Palopo tumbuh sangat cepat. Dari usia muda, sudah memiliki sarana lengkap dan kini menambah dua fakultas strategis. Saya kira ini setara dengan kampus-kampus besar di Indonesia, ” ungkapnya, menandakan pengakuan atas kualitas UMB Palopo.
Dirjen Dikti menekankan bahwa ukuran keberhasilan perguruan tinggi bukan hanya pada jumlah mahasiswa yang masuk atau lulus, melainkan pada dampak nyata yang dihasilkan bagi masyarakat.
“Bukan sekadar berapa banyak mahasiswa masuk, atau berapa yang lulus, tetapi: apakah lulusan kita memberi solusi? Apakah riset kita menjawab persoalan bangsa? Apakah kampus kita hadir di tengah masyarakat?” tanyanya retoris, menggugah kesadaran akan peran strategis perguruan tinggi.
Konsep #KampusBerdampak menjadi landasan pemikiran, di mana setiap perguruan tinggi diharapkan menjadi agen transformasi di lingkungannya. Semangat ini harus terus menyala di hati seluruh sivitas akademika.
“Dengan semangat paradigma Diktisaintek Berdampak, jangan pernah merasa puas dengan pencapaian hari ini. Jangan hanya menjadi penonton perubahan, jadilah aktor utama yang berdampak untuk sekitar, ” tutup Dirjen Dikti, menginspirasi untuk terus berkontribusi demi kemajuan bangsa. (PERS)















































