PAPUA - Di tengah heningnya hutan dan terpencilnya perbatasan Indonesia di Kabupaten Nduga, Papua, sebuah kehangatan manusiawi datang dari arah tak terduga. Pada Selasa (5/8/2025), prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku menanggalkan sejenak peran tempur mereka dan mengenakan wajah kemanusiaan dalam program bertajuk “Masariku Peduli Gizi” yang digelar di SD Rimba Mumugu.
Alih-alih membawa senjata, para prajurit hadir dengan senyum, piring-piring makanan bergizi, dan hati yang penuh kasih. Menu sederhana berisi nasi, lauk pauk, sayur-mayur, buah segar, serta susu dibagikan kepada puluhan anak-anak yang hadir dengan wajah antusias dan mata berbinar.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas sosial, tetapi bagian dari upaya TNI untuk mendukung pembangunan manusia di wilayah perbatasan. Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen TNI dalam menjangkau warga hingga pelosok negeri terutama generasi muda yang kelak menjadi masa depan bangsa.
“Melalui pembagian makanan bergizi ini, kami ingin memastikan anak-anak di perbatasan tetap memiliki harapan untuk tumbuh sehat dan cerdas. Gizi yang cukup adalah kunci bagi mereka untuk belajar, bermain, dan bermimpi, ” ujar Letkol Julius.
Suasana hangat tak hanya terasa di perut, tetapi juga menjalar ke hati. Anak-anak menyantap makanan dengan riang, dan para guru serta orang tua tak mampu menyembunyikan rasa haru atas kepedulian yang jarang mereka rasakan secara langsung.
Program “Masariku Peduli Gizi” juga ditujukan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan makanan sehat dan bergizi, terutama bagi anak-anak usia sekolah. Satgas bahkan berencana melakukan monitoring berkala agar dampaknya tidak berhenti hanya pada satu hari kegiatan, melainkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi perubahan positif di masa depan.
Apresiasi tinggi datang dari Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menyebut bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk pembangunan non-fisik yang sangat krusial bagi masa depan Papua.
“Membangun Papua bukan hanya dengan jalan dan jembatan, tetapi juga dengan membangun manusia. Apa yang dilakukan oleh prajurit kita di SD Rimba Mumugu adalah investasi besar untuk masa depan bangsa. TNI akan selalu menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap anak Indonesia, di mana pun berada, mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat, kuat, dan cerdas, ” tegas Mayjen Lucky.
Dari balik kesunyian dan keterpencilan Mumugu, program kecil ini membawa gema besar. Ia membuktikan bahwa ketulusan dan kepedulian mampu menjangkau sejauh apa pun, bahkan hingga ke titik paling ujung Indonesia. Dan di sana, pada piring kecil bergizi, tersimpan harapan besar bagi masa depan Tanah Air.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono