MOROWALI, Indonesiasatu.id - Akhirnya, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bisa mewujudkan mimpi seluruh masyarakat menikmati penerangan listrik 1x24 jam hingga di pelosok Kabupaten Morowali.
Mimpi itu sudah lama dirintis, sejak Anwar Hafid menjabat sebagai Bupati Morowali di periode pertama tahun 2007-2012, hasil Pilkada langsung yang pertama kali dilaksanakan di kabupaten Morowali.
Saat menyampaikan sambutannya di acara peresmian infrastruktur ketenagalistrikan pertama berskala besar di Morowali, Selasa (19/08/2025), Gubernur Anwar Hafid mengenang saat Morowali hanya menikmati listrik 6 jam per hari dari pukul 6 sore sampai pukul 12 malam.
Kondisi itu membuat dirinya mengambil kebijakan untuk membeli mesin diesel menggunakan APBD, termasuk membangun jaringan, dan membiayai bahan bakarnya. Padahal, kala itu APBD Morowali sangat kecil sekitar Rp.700 Miliar dan masih bergabung dengan kabupaten Morowali Utara.
Usaha tersebut pun berhasil, kota Bungku bisa menikmati listrik 24 jam/hari pada saat itu sekitar tahun 2010. Namun persoalan belum selesai, di Kolonodale dan beberapa wilayah pelosok Morowali menuntut hal yang sama bahkan melakukan aksi demo.
Upaya demi upaya dilakukan Anwar Hafid hingga berhasil meminta pihak investor PT IMIP di Bahodopi membantu penerangan listrik di Morowali. Upaya tersebut tak selesai disitu sampai dirinya menjabat Bupati Morowali 2 periode hingga menjadi anggota DPR RI yang kini sebagai Gubernur Sulawesi Tengah terus memberikan perhatian penuh terhadap permasalahan listrik, agar masyarakat bisa menikmati penerangan listrik 1x24 jam.
Anwar Hafid yang memulai, dia juga yang mengakhiri urusan listrik di Morowali. ditandai dengan peresmian gardu induk kapasitas besar dan jaringan transmisi baru membuat Morowali tak lagi kekurangan pasokan listrik, apalagi di topang energi terbarukan PLTA Poso Sulawesi Tengah.
Hal ini sekaligus kado manis bagi masyarakat Morowali dan Sulawesi Tengah di Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Momen bersejarah ini ditandai dengan pengoperasian secara simbolis pada sejumlah proyek strategis yang memperkuat sistem kelistrikan di Sulawesi, sebagai wujud nyata hadirnya energi yang andal, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Dalam acara peresmian yang berlangsung di Gardu Induk (GI) 150 kV Bungku, Morowali, Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., menyampaikan apresiasi kinerja PLN selaras dengan program BERANI MENYALA.
Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa pembangunan ini bukan sekadar proyek kelistrikan, tetapi tonggak sejarah baru bagi masyarakat Morowali dan Sulawesi Tengah.
“Hari ini bukan hanya peresmian proyek listrik, tetapi ada peristiwa bersejarah. Sejak kemerdekaan, baru kali ini Morowali memiliki infrastruktur listrik skala besar. Ini adalah simbol kemerdekaan yang sesungguhnya, listrik yang menerangi masa depan, ” ucap mantan Bupati Morowali 2 periode itu.
Saat itu pula, General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menjelaskan mengenai cakupan pembangunan, dampak langsung bagi masyarakat, serta rencana jangka panjang pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Sulawesi Tengah.
Adapun infrastruktur yang diresmikan meliputi :
1. SUTT 150 kV Kolonedale – Tentena
2. SUTT 150 kV Kolonedale – Bungku
3. GI 150 kV Kolonedale 30 MVA
4. GI 150 kV Bungku 30 MVA
GM PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menegaskan bahwa peresmian ini adalah wujud nyata komitmen PLN untuk menghadirkan listrik yang lebih kuat, tangguh dan berkelanjutan.
“Momentum ini adalah bukti nyata bahwa kemerdekaan tidak hanya sebuah simbol, melainkan akan menambah jumlah masyarakat yang dapat menerima manfaat dari energi listrik. Belum lagi potensi peningkatan sektor bisnis dan industri yang tentunya akan terus bertumbuh seiring bertambahnya pasokan listrik yang dapat dikirim ke Morowali dan Morowali Utara, " jelas Wisnu.
"Sampai saat ini jumlah total pelanggan PLN yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu sebesar 1.030.695 pelanggan atau setara 18?ri total jumlah pelanggan PLN di Pulau Sulawesi, baik pelanggan rumah tangga, bisnis (industri), pemerintah dan sosial. Dengan total serapan daya listrik rata-rata per bulan sebesar 210, 56 MW.” papar Wisnu menambahkan. (TAR)