PAPUA - Langkah tegap prajurit TNI AL dari Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY memecah kesunyian pagi di Distrik Aifat Timur Tengah, Jumat (8/8/2025). Di bawah terik matahari Papua Barat Daya, mereka mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan penuh kebanggaan, menggelar kirab yang melintasi lima kampung di wilayah perbatasan: Aitrem, Aisa, Sahbuku, Sawin, dan Wakom.
Kirab bendera ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tak hanya diikuti oleh personel Satgas, kegiatan ini juga melibatkan para pelajar, tokoh adat, dan masyarakat setempat. Sepanjang rute, gema yel-yel kebangsaan menggema, membangkitkan rasa haru dan bangga di hati warga yang menyaksikan.
Dansatgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY, Letkol Marinir Aris Moko, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar pawai peringatan kemerdekaan, tetapi juga wadah mempererat tali persaudaraan antara TNI dan masyarakat perbatasan.
"Kami ingin menanamkan semangat cinta tanah air kepada generasi muda, agar mereka bangga menjadi bagian dari NKRI dan menjaga persatuan. Kirab ini adalah simbol bahwa Merah Putih milik kita semua, dari Sabang sampai Merauke, " ujarnya.
Bagi warga, kirab ini menjadi pemandangan yang membangkitkan kenangan sekaligus semangat baru. Anak-anak sekolah dengan wajah penuh antusias membawa bendera kecil, sementara para tetua kampung mengangkat tangan memberi hormat setiap kali rombongan lewat.
Usai kirab, Satgas melanjutkan kegiatan dengan pembelajaran wawasan kebangsaan bagi para pelajar. Di sela-sela edukasi, mereka juga membagikan bendera Merah Putih untuk dikibarkan serentak menjelang 17 Agustus.
Di tanah yang jauh dari hiruk pikuk kota, semangat nasionalisme tetap berkobar. Lewat langkah kaki prajurit dan kibaran bendera yang membelah angin perbatasan, pesan itu tersampaikan jelas: Papua Barat Daya adalah bagian utuh dari Indonesia, dan Merah Putih akan terus berkibar di langitnya.
(PenSatgas Yonif 10 Marinir/SBY)
