Lapas Saumlaki Lahirkan Pengrajin Mebel Berkualitas dari Warga Binaan

1 month ago 14

SAUMLAKI - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saumlaki kini menjadi saksi bisu transformasi Warga Binaan melalui program pembinaan kemandirian yang inovatif. Fokus pada pelatihan pertukangan kayu, lembaga ini berhasil menciptakan produk mebel dengan kualitas tak terduga, siap menggebrak pasar dan memberikan harapan baru.

Kepala Lapas Saumlaki, Ilham, dengan bangga menjelaskan bahwa keahlian luar biasa ini merupakan buah dari pembinaan berkelanjutan yang digagas oleh para petugas berdedikasi. "Warga Binaan kami kini mampu merancang aneka produk mebel, mulai dari lemari elegan, meja fungsional, hingga kursi yang dapat disesuaikan pesanan. Ini adalah bukti nyata betapa efektifnya program pembinaan kemandirian yang kami jalankan, " ungkap Ilham pada Selasa (19/8).

Ilham menekankan pentingnya keterampilan ini sebagai bekal krusial bagi Warga Binaan saat kembali ke tengah masyarakat. "Kami sangat berharap keahlian ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan semata, tetapi juga menjadi modal berharga untuk diterima kembali oleh masyarakat luas, " tambahnya, penuh keyakinan.

Apresiasi terhadap hasil karya Warga Binaan Lapas Saumlaki juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Ia menilai produk mebel ini memiliki kualitas yang sangat layak jual dan perlu mendapatkan eksposur yang lebih luas. "Kualitasnya sungguh bagus, pengerjaannya rapi. Ini jelas menunjukkan bahwa proses pembinaan berjalan dengan sangat efektif. Saya sangat mendorong agar produk mebel ini terus dipasarkan ke masyarakat, " tegas Ricky.

Salah seorang Warga Binaan yang enggan disebutkan identitas lengkapnya, berinisial YM, turut mengungkapkan rasa bangganya. Ia merasa terhormat dapat berkontribusi melalui keahlian yang telah ia peroleh. "Sudah ada beberapa pesanan yang masuk, seperti meja makan, kursi, dan lemari. Kami sangat senang bisa menghasilkan karya yang memiliki nilai manfaat, " tuturnya dengan senyum puas.

Program pemberdayaan ini diharapkan tidak hanya memberikan aktivitas yang berarti selama menjalani masa pidana, tetapi juga membekali Warga Binaan dengan modal esensial untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan mandiri di luar tembok Lapas.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |