PAPUA - Di pelosok Papua, tepatnya di SD YPPK St. Aloysius Mumugu 2, suasana pagi tampak berbeda. Bukan hanya suara lonceng sekolah yang bergema, tetapi juga derap langkah prajurit TNI berseragam loreng yang datang membawa sesuatu lebih berharga dari sekadar perlengkapan militer. Mereka hadir dengan senyum, perhatian, dan bekal bergizi untuk anak-anak sekolah. Jum'at (29/08/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Masariku Peduli Gizi” yang digagas oleh Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku. Program ini lahir dari kesadaran bahwa masa depan Papua ada di tangan generasi mudanya, dan generasi itu hanya bisa tumbuh kuat jika kebutuhan dasarnya terpenuhi: kesehatan, gizi, dan pendidikan.
Lebih dari Sekadar Makanan
Setiap pagi, prajurit datang dengan piring-piring berisi menu sederhana namun kaya nutrisi. Ada nasi, lauk pauk, sayuran, hingga buah segar. Namun yang mereka bawa sejatinya bukan hanya makanan, melainkan juga harapan.
Di sela-sela waktu makan, para prajurit tak segan menjadi guru tambahan. Mereka mengajarkan pentingnya gizi seimbang, cara menjaga kebersihan diri, hingga pola hidup sehat. Bagi anak-anak, mereka bukan sekadar tentara, melainkan kakak, sahabat, sekaligus motivator yang memberi teladan nyata.
“Kami tidak hanya ingin menjaga kedaulatan, tetapi juga ingin memastikan anak-anak Papua mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat dan berpendidikan. Kesehatan dan pendidikan adalah kunci masa depan mereka, ” ungkap Dansatgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena.
Perubahan Nyata di Sekolah
Program ini ternyata membawa hasil yang cepat dirasakan. Para guru melaporkan peningkatan konsentrasi belajar dan semangat hadir di sekolah. Anak-anak terlihat lebih riang, tawa mereka kembali merekah, dan interaksi di kelas menjadi lebih hidup.
Kepala Kampung Mumugu, Emanuel Emma, bahkan tak kuasa menyembunyikan rasa haru.
“Program ini benar-benar membantu anak-anak kami. Prajurit TNI tidak hanya menjaga kami, tetapi juga mengasuh anak-anak kami dengan penuh kasih. Kami berharap kegiatan mulia ini terus berlanjut, ” ujarnya.
Apresiasi Tinggi dari Pimpinan TNI
Keberhasilan program ini mendapat perhatian langsung dari **Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto**. Ia menegaskan bahwa inisiatif sosial seperti ini merupakan cerminan dari pengabdian TNI yang sesungguhnya.
“Tugas pokok TNI memang menjaga kedaulatan, tetapi tugas kemanusiaan adalah panggilan hati. Kami ada untuk rakyat. Program ini menunjukkan bahwa TNI selalu hadir di tengah masyarakat, merangkul mereka, dan memastikan masa depan yang lebih baik, terutama bagi generasi muda Papua, ” tegas Mayjen Lucky.
Jembatan Hati TNI dan Rakyat
“Masariku Peduli Gizi” kini bukan sekadar program rutin, melainkan simbol hubungan emosional antara TNI dan rakyat Papua. Ia menjadi bukti bahwa prajurit tak hanya hadir dengan senjata, tetapi juga dengan kepedulian.
Dengan gizi yang tercukupi, anak-anak bisa belajar lebih giat. Dengan pendidikan yang baik, mereka bisa bermimpi lebih besar. Dan dengan dukungan tulus dari para prajurit, mereka bisa melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.
Program ini telah membuktikan satu hal: TNI bukan hanya penjaga perbatasan, melainkan juga penjaga harapan. Kehadiran mereka di Mumugu membawa kebaikan, membawa semangat, dan yang terpenting, menghadirkan kembali senyum anak-anak Papua.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono