Operasi Tuntas di Pegunungan Papua: 8 Anggota OPM Tumbang dalam Patroli Jelang HUT RI ke-80

23 hours ago 1

TIMIKA - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, aparat gabungan Komando Operasi (Koops) Habema memperketat pengamanan di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Langkah ini diambil untuk memastikan situasi tetap kondusif di tengah ancaman gangguan keamanan dari Kelompok Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Patroli intensif dan penyisiran di titik-titik rawan terus dilakukan. Namun, upaya pengamanan ini tidak jarang berujung kontak tembak, mengingat kelompok OPM kerap melakukan penyerangan terlebih dahulu terhadap aparat. Meski demikian, profesionalisme prajurit di lapangan membuat seluruh situasi tetap terkendali.

Dalam kurun 8–12 Agustus 2025, tercatat tiga kejadian menonjol yang berhasil melemahkan kekuatan OPM di wilayah tersebut. Total, delapan orang anggota OPM berhasil dilumpuhkan dalam rangkaian operasi ini.

Bentrok di Distrik Mewoluk
Pada 8 Agustus 2025, satuan tugas melaksanakan penyisiran di Kampung Biak, Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya. Lokasi ini diduga menjadi persembunyian OPM jaringan Tenggamati Enumbi seorang tokoh yang tercatat dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua sejak 2014 terkait kasus perampasan senjata di Pos Polisi Kulirik.

Saat pasukan mendekati sasaran, terdengar rentetan tembakan dari posisi lawan. Kontak senjata pun tak terhindarkan. Hasilnya, tiga anggota OPM tertembak, salah satunya diduga kuat Tenggamati Enumbi sendiri. Kelompok tersebut melarikan diri ke arah timur sambil membawa korban.

Dari lokasi kejadian, aparat mengamankan dua pucuk pistol P1 Pindad, dua unit radio komunikasi, puluhan butir amunisi, bendera Bintang Kejora, tiga telepon genggam, dan sejumlah perlengkapan tempur.

Tewasnya Danyon Kodap VIII Kemabu
Kontak senjata kembali pecah pada 11 Agustus 2025 di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Kali ini, sasaran adalah kelompok OPM Kodap VIII Kemabu.

Dalam baku tembak tersebut, satu tokoh penting OPM, Dece Mujijau yang menjabat sebagai Danyon Titigi Kodap VIII Kemabu di bawah pimpinan Sabinus Waker tewas di lokasi. Dua anggota lainnya, Daume Maeseni dan Sabinus Joani, mengalami luka tembak.

Barang bukti yang diamankan di antaranya amunisi kaliber 5, 56 mm, tas selempang, sebuah ponsel, dan kalung berlambang OPM.

Serangan Balasan yang Gagal
Sehari berselang, 12 Agustus 2025, kelompok OPM mencoba melakukan serangan balasan di sekitar Kampung Eknemba, Distrik Sugapa. Namun, upaya ini berhasil dipatahkan oleh aparat.

Dua anggota OPM tewas di lokasi, yaitu Teleginus Maiseni Danwil Mamba Kodap VIII Kemabu beserta ajudannya, Seprianus Maiseni. Aparat juga menyita perhiasan, sarung tangan, dan atribut OPM dari tangan mereka.

Analisis dan Pernyataan Resmi
Rangkaian peristiwa ini mempertegas pola agresivitas OPM yang kerap memicu konflik dengan menyerang aparat dan mengintimidasi warga. Aktivitas mereka dinilai mengganggu jalannya pemerintahan, pembangunan, serta ketertiban umum.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa aparat akan terus bersikap tegas dan terukur demi menjaga keamanan masyarakat.

“Rangkaian penyisiran ini merupakan langkah tegas dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat. Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang berupaya mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan warga, ” tegasnya.

Mayjen Lucky juga memastikan, seluruh upaya ini ditujukan agar perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di tanah Papua dapat berlangsung aman, damai, dan penuh semangat persatuan.

Otentikasi:

Letkol Inf Iwan Dwi prihartono, Dansatgas Media Koops Habema

Read Entire Article
Karya | Politics | | |