Bukittinggi — Ratusan jemaah dari berbagai penjuru Kota Bukittinggi memadati halaman Masjid Jami’ Birugo pada Kamis pagi, 10 Zulhijjah 1446 H (6 Juni 2025), untuk melaksanakan Salat Idul Adha. Suasana penuh kekhusyukan terasa sejak subuh, diiringi cuaca cerah yang menambah semangat ibadah.
Usai pelaksanaan salat, panitia kurban melaksanakan penyembelihan hewan kurban yang telah disiapkan. Daging kurban akan didistribusikan kepada warga sekitar, terutama kaum duafa yang berhak menerima. Tradisi ini menjadi bagian penting dari semangat berbagi dan kepedulian sosial dalam perayaan Idul Adha.
Isi Ceramah Ustad Ahmad Dahlan, Lc., M.A.
Bertindak sebagai khatib Idul Adha 1446 H, Ustad Ahmad Dahlan, Lc., M.A. menyampaikan khutbah dengan pesan yang menyentuh dan penuh makna. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga keimanan dan tetap berserah diri dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
> “Yang bisa berputus asa hanyalah manusia. Tapi di saat-saat itulah, Allah justru menemukan kita. Dalam gelapnya ujian, ada cahaya petunjuk jika kita mendekat kepada-Nya, ” ucap beliau, mengingatkan jemaah untuk tidak tenggelam dalam keputusasaan.
Ustad Ahmad Dahlan juga menyinggung soal pentingnya keteguhan dalam mengikuti jalan yang benar, meskipun tidak selalu menjadi pilihan banyak orang.
“Kita hidup bersama makhluk lain, tapi jangan ikut-ikutan makhluk yang banyak jika mereka menjauh dari jalan yang benar. Ikuti yang benar, meski sedikit yang menempuhnya, ” tegasnya.
Beliau lalu mengangkat kembali kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS sebagai simbol ketaatan sejati kepada Allah SWT.
“Apa yang lebih berat dari mengorbankan anak sendiri? Tapi karena itu perintah Allah, Nabi Ibrahim patuh. Hari ini kita diajak belajar: bisakah kita mengorbankan ego kita? Jabatan kita? Ambisi dunia kita?” ujarnya.
Ceramah tersebut menjadi pengingat spiritual yang kuat bagi umat Islam, bahwa kurban bukan hanya penyembelihan hewan, tapi juga bentuk kepasrahan dan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Ceramah semakin menggetarkan hati saat Ustad Ahmad Dahlan menyinggung kondisi saudara-saudara Muslim di Palestina. Dengan suara bergetar, ia menggugah hati jemaah agar tidak melupakan penderitaan mereka yang sedang menghadapi situasi darurat.
“Saudara kita di Palestina hari ini sedang berada dalam kondisi yang sangat sulit. Kita di sini bisa menikmati makanan kurban, tapi mereka bahkan tidak tahu apakah hari ini bisa makan atau tidak. Mari kita doakan mereka. Semoga Allah beri kekuatan, dan semoga kita diberi kemampuan untuk bisa membantu, ” serunya.
Di akhir khutbah, suasana masjid menjadi haru. Ratusan masyarakat Birugo meneteskan air mata sambil mengangkat tangan, berdoa untuk keselamatan dan kemenangan bagi rakyat Palestina.
Khutbah Iduladha kali ini bukan hanya mengingatkan tentang pengorbanan Nabi Ibrahim AS, tetapi juga mengetuk hati untuk lebih peduli terhadap sesama, baik di sekitar maupun di penjuru dunia.
-Ceramah semakin menggetarkan hati saat Ustad Ahmad Dahlan menyinggung kondisi saudara-saudara Muslim di Palestina. Dengan suara bergetar, ia menggugah hati jemaah agar tidak melupakan penderitaan mereka yang sedang menghadapi situasi darurat.
“Saudara kita di Palestina hari ini sedang berada dalam kondisi yang sangat sulit. Kita di sini bisa menikmati makanan kurban, tapi mereka bahkan tidak tahu apakah hari ini bisa makan atau tidak. Mari kita doakan mereka. Semoga Allah beri kekuatan, dan semoga kita diberi kemampuan untuk bisa membantu, ” serunya.
Di akhir khutbah, suasana masjid menjadi haru. Ratusan masyarakat Birugo meneteskan air mata sambil mengangkat tangan, berdoa untuk keselamatan dan kemenangan bagi rakyat Palestina.
Khutbah Iduladha kali ini bukan hanya mengingatkan tentang pengorbanan Nabi Ibrahim AS, tetapi juga mengetuk hati untuk lebih peduli terhadap sesama, baik di sekitar maupun di penjuru dunia.(Lindafang).