Agam – Aspirasi masyarakat Jorong Labuhan, Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam terkait kebutuhan akses komunikasi akhirnya disampaikan secara resmi melalui proposal pembangunan tower Telkomsel. Usulan tersebut mendapat perhatian dari anggota DPRD Kabupaten Agam, Refda Santia, S.Km, yang ikut menyampaikan dukungan kepada awak media pada Kamis, 28 Agustus 2025
Dalam penjelasannya, Refda menegaskan bahwa pembangunan tower di Jorong Labuhan merupakan kebutuhan mendesak, mengingat wilayah tersebut hingga kini masih mengalami kesulitan jaringan (blank spot) yang sangat memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Untuk mewujudkan berdirinya Tower Telkomsel tersebut, 11 agustus 2025 Refda Santia atas nama dan mewakili masyarakat, telah mendatangi serta membawa Proposal ke Telkomsel Zona 1 Sumatera Barat di Bukittinggi, dan telah dilakukannya survey oleh pihak telkomsel. Adapun tanggapan dari pihak telkomsel sangat baik dan mendapatkan perhatian khusus. Selanjutnya pada tanggal 28 Agustus 2025 proposal pendirian Tower Telkomsel diteruskan ke Telkomsel
Regional 10 Sumbagteng di Jl. Sudirman Pekanbaru - Riau.
“Di era digital saat ini, jaringan telekomunikasi adalah kebutuhan pokok. Bukan hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga menunjang pendidikan, pelayanan publik, aktivitas ekonomi, hingga pengembangan pariwisata. Karena itu, masyarakat Jorong Labuhan sangat berharap pembangunan tower ini bisa segera direalisasikan, ” tegas Refda Santia.
Latar Belakang Usulan
Nagari Tiku Limo Jorong merupakan nagari pesisir yang berjarak sekitar 12 kilometer dari tower terdekat. Masyarakatnya sebagian besar bekerja sebagai petani, nelayan, buruh tani, buruh bangunan, hingga pedagang kecil. Keterbatasan jaringan telekomunikasi membuat mereka kesulitan dalam mengakses informasi maupun memperlancar urusan sehari-hari.
Dalam proposal yang diajukan, dijelaskan bahwa kondisi geografis pesisir menyebabkan frekuensi jaringan dari luar sulit menjangkau daerah ini. Akibatnya, komunikasi masyarakat sering terputus-putus, akses internet tidak stabil, dan pelayanan berbasis digital tidak berjalan maksimal.
Musyawarah yang digelar bersama perangkat nagari pun sepakat untuk mendorong pembangunan tower sebagai solusi utama mengatasi permasalahan blank spot tersebut.
Tujuan dan Manfaat Pembangunan Tower
Dalam proposal dijabarkan sejumlah tujuan dan manfaat dari pembangunan tower penguat sinyal, di antaranya:
1. Meningkatkan kelancaran jaringan komunikasi masyarakat.
2. Meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam mengatasi kendala komunikasi, memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan SDM, serta mendukung publikasi dan sistem informasi berbasis digital.
Lokasi Rencana Pembangunan
Berdasarkan hasil survei lapangan, terdapat beberapa titik koordinat yang memungkinkan untuk pembangunan tower. Dua titik utama yang diusulkan adalah:
Latitude - 0.2232571° Longitude 99.8019360°
Latitude - 0.2206662° Longitude 99.792659°
Titik tersebut dinilai strategis untuk menjangkau pemukiman warga sekaligus kawasan sekitar yang mengalami blank spot.
Data Penunjang
Sebagai bahan pertimbangan, proposal juga melampirkan sejumlah data, antara lain:
Jumlah masyarakat Nagari Labuhan sebanyak 2.793 jiwa.
Terdapat fasilitas pendidikan berupa 1 SD, 1 TPA, dan 1 TK.
Memiliki potensi wisata seperti Pantai Labuhan
Terdapat objek penakaran ikan larangan yang ramai dikunjungi masyarakat.
Adanya Kantor Wali Nagari sebagai pusat administrasi pemerintahan.
Harapan Besar Warga
Wali Nagari Tiku Limo Jorong, Mardios, SH, bersama Camat Tanjung Mutiara, Edo Aipa Pratama Putra, S.IP, turut memberikan dukungan terhadap usulan ini. Mereka berharap, dengan adanya tower penguat sinyal, masyarakat bisa menikmati akses komunikasi yang lebih baik sekaligus memperluas peluang pembangunan ekonomi daerah.
Refda Santia menambahkan, keberadaan tower juga akan berdampak besar pada sektor pariwisata. “Nagari Tiku Limo Jorong punya potensi wisata pantai dan budaya yang luar biasa. Dengan jaringan internet yang lancar, promosi wisata bisa lebih gencar, ekonomi kreatif masyarakat akan berkembang, dan kesejahteraan warga bisa meningkat, ” ungkapnya.
Penutup
Masyarakat Jorong Labuhan berharap besar agar proposal ini segera direspons positif oleh pihak terkait, khususnya PT Tower Bersama Group dan operator Telkomsel. Dengan terealisasinya pembangunan tower, persoalan blank spot yang selama ini membelenggu aktivitas warga bisa segera teratasi.
“Ini bukan hanya soal jaringan, tapi soal masa depan. Dengan sinyal yang kuat, kita bisa membuka jalan bagi pendidikan yang lebih baik, pelayanan publik yang lebih cepat, dan ekonomi yang lebih maju, ” pungkas Refda.(Lindafang)