SIMALUNGUN - Program pembangunan berkelanjutan komoditi tanaman kelapa sawit yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara IV Regional II dengan melaksanakan replanting (peremajaan tanaman; red) di sejumlah unit kebun, termasuk di Unit Kebun Dolok Sinumbah.
Informasi yang beredar, sejumlah elemen masyarakat menuding lemahnya pengawasan terhadap pihak Vendor, dalam proses peremajaan tanaman kelapa sawit dan menurut nara sumber, adanya penyimpangan terkait bahan bakar yang digunakan alat beratnya.
Menurut, nara sumber terkait bahan bakar sejumlah alat berat menggunakan BBM bersubsidi di lokasi replanting, Areal Afdeling 2, Unit Kebun Dolok Sinumbah, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, Kamis (05/06/2025), sekira pukul 10.00 WIB.
"Terpantau BBM jenis Dexlite dipasok memakai wadah jerigen berkapasitas @25-30/liter yang dilangsir secara estafet ke lokasi kegiatan sejumlah Ekscavator di areal Afdeling 2 tersebut, " ungkap nara sumber melalui pesan percakapan selular.
Belum diketahui secara pasti jumlah alat berat jenis Ekscavator dalam kegiatan replanting tanaman kelapa sawit. Lebih lanjut, nars sumber menyebutkan kebutuhan BBM jenis Dexlite dikonsumsi satu unit Ekscavator mencapai 200-250 liter.
"Ketentuan Pertamina tentang harga BBM jenis Dexlite bersubsidi senilai Rp 12.740, - / liter dan BBM Industri senilai Rp 22.000, - / liter. Terbilang signifikan selisih harga bila pihak Vendor menggunakan atau membeli BBM bersubsidi, padahal hal ini sangat dilarang, " terang Nara sumber.
Herannya, lebih lanjut nara sunber membeberkan, terkait pasokan BBM jenis Dexlite yang digunakan pihak Vendor PTPN IV Regional II selaku pelaksana replanting ini diduga bekerjasama dengan pihak aparat penegak hukum.
"Pihak pemasoknya diketahui mendatangkan pasokan BBM jenis Dexlite itu menggunakan kendaraan truck tangki berlogo Pertamina dan bertuliskan Industri, " tandas nara sunber.
Informasi diperoleh, lebih dari sebulan lamanya, proses pengerjaan proyek replanting tanaman kelapa sawit ini di Unit Kebun Dolok Sinumbah dan Nanda selaku pelaksana Vendornya, saat dihubungi melalui nomor kontak selular, belum mendapatkan respon dan tanggapan.
Sementara, pihak Manajemen PTPN IV Regional II Unit Kebun Dolok Sinumbah melalui Wahyu selaku Asisten Tanaman Afdeling 2, setelah dihubungi, menyampaikan tanggapan dalam pesan selular terkait pengawasan terhadap pihak Vendornya.
"Hoax itu, bg, " tulis Wahtyu dalam pesan percakapan selularnya singkat. (amry.jurnalis.id)