JAKARTA - Langkah berani diambil Badan Pengelola Investasi Daya Anantara Nusantara (BPI Danantara)! Sebuah gebrakan besar tengah disiapkan untuk merombak lanskap Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari 1.046 entitas, mulai dari induk hingga cicit perusahaan, akan dirampingkan menjadi hanya 228 perusahaan saja. Bayangkan, betapa masifnya perubahan ini!
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa fokus utama dari konsolidasi ini adalah mengembalikan setiap BUMN ke bisnis intinya masing-masing. Sebuah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
"Saya CEO di Holding Operation, tugasnya mengelola perusahaan BUMN kita yang jumlahnya 1.046 itu. (Sebanyak) 1.046 perusahaan kita akan melakukan proses rebuilding bisnis prosesnya, bisnis konsolidasinya nanti menjadi 228 perusahaan. Perusahaan ini akan menjadi yang super, sesuai core business-nya yang akan mereka kelola, ” kata Dony.
Danantara sendiri memiliki dua holding utama: Holding Operation yang dipimpin Dony Oskaria, dan Holding Investment yang dinakhodai Pandu Sjahrir. Konsolidasi ini diharapkan menjadi katalisator untuk memperkuat kinerja BUMN secara keseluruhan, sekaligus meningkatkan kontribusi dividen kepada negara.
Ambil contoh Pertamina. Raksasa energi ini, selain fokus pada minyak dan gas, juga memiliki lini bisnis lain seperti agen perjalanan, pabrik air minum, hotel, dan bahkan rumah sakit. Dengan konsolidasi, Pertamina diharapkan dapat kembali fokus sepenuhnya pada energi.
"Dengan konsolidasi, kita ingin perusahaan kembali fokus pada bisnis intinya, ” bebernya.
Konsolidasi ini akan melahirkan kelompok-kelompok perusahaan besar yang lebih terintegrasi, seperti perusahaan minyak dan gas raksasa, perusahaan telekomunikasi terkemuka, hingga perusahaan logistik nasional yang efisien.
"Jika perusahaan-perusahaan BUMN kembali ke core business-nya, maka diharapkan mereka menjadi lebih sehat dan kuat, ” ujarnya.
Sektor logistik menjadi salah satu contoh nyata. Saat ini, terdapat 18 perusahaan logistik yang beroperasi secara terpisah, termasuk Angkasa Pura Logistik, Pos Logistik, Pelindo Logistik, dan Semen Logistik. Nantinya, semua akan disatukan menjadi satu entitas logistik yang kuat dan efisien.
Proses transformasi ini akan dilakukan melalui empat tahapan krusial: fundamental research review, business consolidation streamlining, transformation journey implementation, dan value creation.
"Dengan konsolidasi ini dan semakin baik pengelolaan BUMN kita, harapannya laba dan dividen semakin banyak. Sehingga akan membuka lapangan pekerjaan dan akan memberikan dampak dalam pertumbuhan ekonomi kita, " katanya.
Langkah ini bukan hanya sekadar merampingkan struktur organisasi, tetapi juga menata ulang fondasi bisnis BUMN agar lebih kokoh dan berdaya saing di kancah global. Pertanyaannya, apakah konsolidasi ini akan berjalan mulus dan memberikan dampak positif seperti yang diharapkan? Waktu yang akan menjawab.