Serangan OPM di Dekai Yahukimo Sebabkan Pengungsian Warga Sipil: Kondisi Keamanan Memprihatinkan

1 month ago 18

PAPUA - Situasi di Kabupaten Yahukimo, khususnya di Distrik Dekai, kembali memanas setelah serangan brutal yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Aksi kekerasan ini menyasar warga sipil yang tidak bersalah, mengakibatkan sejumlah korban luka dan memicu gelombang pengungsian massal yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Warga yang sebelumnya hidup dalam kedamaian kini harus menghadapi ketakutan dan ketidakpastian.

Kekerasan yang Mengancam Kehidupan Warga Sipil

Kepala Suku di Distrik Dekai, Yohanes Wanimbo, menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas tindakan brutal yang terjadi di wilayah mereka. Yohanes menegaskan bahwa tindakan OPM tersebut tidak hanya merusak kehidupan ekonomi dan sosial warga, tetapi juga membawa penderitaan yang tak terhingga bagi masyarakat sipil yang seharusnya tidak menjadi sasaran kekerasan.

“Masyarakat sipil tidak seharusnya menjadi korban. Kami sangat menyesalkan tindakan OPM ini, karena yang menderita adalah orang kecil. Anak-anak tidak bisa sekolah, para ibu ketakutan, dan bapak-bapak tidak bisa bekerja di kebun. Situasi ini membuat kehidupan kami semakin sulit, ” ujar Yohanes dengan nada penuh keprihatinan pada Selasa (19/8/2025).

Gelombang Pengungsian yang Terus Meningkat

Akibat serangan ini, jumlah warga yang mengungsi dari kampung halaman mereka terus bertambah. Hingga berita ini diturunkan, warga yang takut akan keselamatan mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk berlindung di fasilitas umum, rumah ibadah, dan bahkan Pos militer yang dikelola oleh TNI. Keadaan darurat ini menyebabkan terjadinya kekurangan logistik di tempat-tempat pengungsian, dengan kebutuhan mendesak untuk makanan, selimut, dan layanan kesehatan.

Kondisi ini semakin memperburuk kehidupan warga yang sudah terhimpit oleh berbagai keterbatasan ekonomi. Santi Wanimbo, seorang ibu yang mengungsi bersama anak-anaknya, mengatakan bahwa mereka tidak pernah membayangkan harus mengalami hal seperti ini. “Kami hanya ingin hidup damai, bisa kembali ke rumah, bekerja di kebun, dan mengurus anak-anak kami dengan tenang. Tapi sekarang kami terpaksa meninggalkan semuanya karena ketakutan akan keselamatan kami, ” ujar Santi.

Harapan untuk Keamanan yang Lebih Baik

Masyarakat di Dekai kini mengharapkan adanya tindakan cepat dari aparat keamanan untuk memulihkan kondisi keamanan yang semakin memprihatinkan. Warga juga berharap agar pemerintah dan pihak berwenang memberikan perhatian serius terhadap nasib mereka dan segera menanggapi kebutuhan mendesak para pengungsi.

“Kami meminta kepada aparat keamanan agar segera menjaga keamanan di wilayah kami, agar tidak ada lagi penyerangan yang dilakukan oleh OPM. Kami ingin kembali ke rumah kami, berkebun, bersekolah, dan hidup dalam kedamaian tanpa rasa takut, ” ujar Yohanes Wanimbo, mewakili harapan seluruh masyarakat yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Tantangan Terhadap Tugas Keamanan di Papua

Serangan OPM ini kembali mengingatkan kita akan tantangan besar yang dihadapi oleh aparat keamanan dalam menjaga kedamaian dan stabilitas di wilayah Papua. Bagi masyarakat yang telah lama menghadapi ketidakpastian, harapan mereka sangat sederhana: mereka ingin hidup damai dan merasa aman. Serangan seperti ini hanya memperburuk situasi dan memperpanjang penderitaan warga yang sudah lama terhimpit oleh kondisi sosial dan ekonomi yang sulit.

(Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |