PANGANDARAN JAWA BARAT – S
ebelumnya angka Stanting di Pangandaran 23.9%, tapi turun menjadi 17, 1?n di tahun 2025 turun lagi menjadi 15.5%. Intinya penekanan stanting di Tahun 2025 sudah sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Barat
Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus berkomitmen menekan angka stunting melalui berbagai program terintegrasi. Kegiatan percepatan penurunan stunting yang melibatkan lintas sektor, mulai Dinas Kesehatan, Bappeda, PKK, camat, kepala desa, hingga kader posyandu digelar di aula Setda Cintakarya Kabupaten Pangandaran, Selasa (28/08/2025).
Sementara, wakil Bupati Pangandaran Hj Ino Darsono melalui ketua pelaksana kegiatan harian percepatan penurunan Stanting, Didin Solehudin memaparkan bahwa pelaksanaan capaian penanganan stunting tahun 2025 ini sekaligus evaluasi program yang telah berjalan.
Pemkab Pangandaran pun menekankan pentingnya intervensi gizi spesifik dan sensitif, penguatan peran keluarga, serta dukungan Desa dalam upaya pencegahan stunting.
Ya, karena Stanting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut pembangunan sumber daya manusia di masa depan. Karena itu, seluruh pihak diminta bersinergi agar target penurunan angka stunting sesuai dengan RPJMD daerah dan program nasional dapat tercapai "kata Didin".
Menurutnya, melalui gerakan bersama ini, diharapkan angka stunting di Pangandaran bisa ditekan secara signifikan, sekaligus mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Sebelumnya angka Stanting di Pangandaran 23.9%, tapi turun menjadi 17, 1?n di tahun 2025 turun lagi menjadi 15.5%. Intinya penekanan stanting di Tahun 2025 sudah sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Barat "ujarnya".
Begitu juga Muhamad Haidar Ali SPD sebagai narasumber dari pusat menyampaikan tentang penekanan stanting bahwa
"Keadaaan stanting di kabupaten pangandaran termasuk sedang di bandingkan dengan kabupaten lain di jawa barat "ujarnya". (Anton AS)
