PANGKEP SULSEL– Pemuda di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mulai didorong untuk mengambil peran dalam pembangunan desa dan kelurahan. Sejumlah teknik pembangunan ala Jepang menjadi inspirasi agar potensi lokal di Pangkep bisa digali lebih maksimal dan berkelanjutan.
Konsep Satoyama dari Jepang misalnya, kini menjadi bahan diskusi di kalangan pemuda dan perangkat desa. Gagasan ini menekankan keseimbangan antara pertanian, hutan, dan pemukiman. Jika diterapkan di Pangkep, konsep ini sejalan dengan kondisi wilayah yang memiliki persawahan, kebun, laut, dan hutan bakau yang bisa dikembangkan menjadi usaha agroforestry dan ekowisata.
Selain itu, semangat Mura Okoshi atau “Kebangkitan Desa” dinilai cocok untuk Pangkep. Pemuda bisa membentuk koperasi, kelompok usaha, hingga komunitas kreatif berbasis potensi lokal. Pemerintah desa dan kelurahan bersama Pemkab Pangkep dapat memberikan dukungan berupa pelatihan, permodalan, dan akses pasar.
Teknik pertanian modern juga menjadi sorotan. Pemuda Pangkep bisa belajar dari pemuda Jepang yang sukses menggabungkan tradisi dengan teknologi, seperti hidroponik, smart farming, dan pengolahan hasil pertanian. Dengan demikian, hasil bumi seperti ubi jalar, padi, hingga produk perikanan dapat dipasarkan lebih luas melalui jalur digital.
Sektor pariwisata juga memiliki potensi besar di Pangkep. Pulau-pulau kecil, situs budaya, dan kawasan pesisir bisa dikembangkan dengan melibatkan pemuda sebagai pemandu wisata, pengelola homestay, maupun kreator konten promosi. Konsep desa wisata yang dikembangkan Jepang bisa menjadi acuan dalam mengelola pariwisata Pangkep agar lebih tertata.
Magang dan pelatihan pemuda juga menjadi langkah penting. Jika Jepang memberi kesempatan pemudanya belajar di luar desa bahkan luar negeri, Pangkep pun bisa menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga swasta, maupun mitra internasional agar pemuda dapat membawa pulang pengetahuan dan pengalaman untuk membangun kampungnya.
Branding produk desa menjadi teknik lain yang patut dicontoh. Pemuda Pangkep bisa mengambil peran dalam membuat desain kemasan, promosi digital, dan pemasaran produk lokal seperti hasil laut, kerajinan tangan, maupun pangan olahan berbasis ubi jalar yang kini mulai dikembangkan siswa SMK.
Dengan penerapan teknik ala Jepang yang disesuaikan dengan kearifan lokal, desa dan kelurahan di Pangkep akan menjadi pusat inovasi dan kemandirian. Pemuda bukan hanya menjadi pelengkap, melainkan penggerak utama pembangunan.
Bupati Pangkep bersama camat, lurah, dan kepala desa diharapkan terus membuka ruang bagi pemuda untuk berkreasi. Dengan dukungan penuh, kreativitas, dan semangat gotong royong, Pangkep bisa membuktikan bahwa pemuda adalah motor kebangkitan desa dan kelurahan menuju kemandirian.
Pangkep 30 Agustus 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan