BUKITTINGGI – Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar rapat koordinasi persiapan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-41 Tingkat Provinsi Sumatera Barat di Aula Rumah Dinas Wali Kota, Senin (1/9/2025) pagi.
Rapat tersebut dihadiri Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, SH, Wakil Wali Kota Ibnu Asis, Sekdako Rismal Hadi, perwakilan Kemenag Sumbar, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, serta undangan terkait.
Wali Kota Ramlan menegaskan pentingnya kesiapan panitia, baik dari sisi teknis, fasilitas, maupun dukungan masyarakat. Ia meminta agar semua elemen ikut berpartisipasi sehingga Bukittinggi sebagai tuan rumah dapat memberikan kesan baik bagi kafilah dan tamu dari seluruh daerah.
“Saya minta desain venue nanti seragam, supaya rapi dan indah dipandang. Untuk urusan parkir, jangan ada pungutan berbayar. Semua harus digratiskan bagi tamu kita. Mereka datang sebagai tamu kehormatan, jangan sampai dibuat tidak nyaman, ” ujar Ramlan.
Wali Kota juga menekankan agar panitia bekerja secara maksimal dan penuh tanggung jawab. Semua OPD, lurah, camat, hingga organisasi masyarakat dan majelis taklim diminta ikut meramaikan dan menyemarakkan kegiatan yang berlangsung selama sembilan hari itu.
> “Panitia harus stand by, jangan meninggalkan pos. Pegawai, mahasiswa UIN, majelis taklim, bahkan masyarakat sekitar, kita libatkan agar meramaikan. Ini agenda besar, mari kita tunjukkan kebersamaan dan keramahtamahan Bukittinggi, ” tegasnya.
Selain itu, Ramlan juga menyoroti kebutuhan fasilitas kesehatan di setiap lokasi acara. Ia meminta agar mobil ambulans dan tim medis siaga penuh untuk mengantisipasi keadaan darurat.
Peran Dewan Hakim Nasional
Ketua Koordinator MTQ, Zulfikar, menjelaskan bahwa keberadaan dewan hakim menjadi salah satu faktor penting. Jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 250 orang, termasuk hakim tingkat nasional dan internasional.
“Hakim yang hadir bukan hanya dari Sumatera Barat, tapi juga dari tingkat nasional bahkan internasional. Mereka para qori, mufassir, dan ulama terkemuka. Kehadiran mereka di Bukittinggi bisa dimanfaatkan, misalnya menjadi khatib Jumat atau pengisi kegiatan keagamaan lain selama MTQ berlangsung, ” jelas Zulfikar.
Menanggapi hal itu, Sekdako Rismal Hadi menekankan agar jajaran Kemenag bersama penyuluh agama dan pengurus masjid memfasilitasi pemanfaatan para tokoh tersebut.
“Ini momentum langka, kita bisa manfaatkan keberadaan para ulama nasional di Bukittinggi. Mari berkoordinasi dengan pengurus masjid untuk mengatur agar mereka bisa menjadi imam, khatib, atau pengisi tausiah, ” ungkap Sekda.
Persiapan Teknis
Rapat juga membahas teknis lainnya, mulai dari pengaturan lokasi lomba, pawai, tenda, hingga pengawasan keuangan agar transparan dan akuntabel. Wali Kota menekankan agar panitia menjaga integritas dalam mengelola dana kegiatan.
“Pertanggungjawaban keuangan harus jelas. Jangan sampai menimbulkan persoalan di kemudian hari. Ini menyangkut nama baik daerah, ” tutup Ramlan.
Dengan koordinasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, Kemenag, serta masyarakat, Bukittinggi menargetkan penyelenggaraan MTQ Nasional ke-41 Tingkat Provinsi Sumatera Barat berjalan lancar, meriah, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh kafilah.(Lindafang)