Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom Tegas: Stop Tembak Warga Sipil, Jangan Korbankan Rakyat Papua!

4 weeks ago 14

JAYAPURA - Gelombang kecaman dari masyarakat Papua atas aksi-aksi brutal yang terus menelan korban sipil akhirnya memaksa Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, angkat bicara. Dalam pernyataannya, Sebby memberikan peringatan keras kepada para anggotanya di lapangan agar tidak lagi menjadikan rakyat sipil sebagai sasaran kekerasan.

Sebby menegaskan bahwa perjuangan yang mereka klaim tidak seharusnya diarahkan kepada masyarakat biasa yang sama sekali tidak terlibat dalam konflik. Ia menyebut, setiap tindakan yang melukai rakyat justru mengkhianati tujuan perjuangan, sekaligus memperburuk citra OPM baik di mata rakyat Papua sendiri maupun komunitas internasional.

“Perjuangan tidak boleh diarahkan kepada masyarakat sipil. Anggota harus tahu batasan. Jika sampai melukai warga yang tidak berdosa, itu bukan lagi perjuangan, melainkan pelanggaran, ” tegas Sebby, Minggu (31/8/2025).

Rakyat Jadi Korban Konflik

Pernyataan Sebby muncul setelah rangkaian aksi penembakan dan kekerasan yang belakangan kembali terjadi di sejumlah wilayah pegunungan Papua. Sejumlah korban jatuh, mayoritas adalah masyarakat biasa yang tidak memiliki keterlibatan dengan aparat keamanan maupun kelompok bersenjata. Kondisi ini memunculkan trauma baru dan meningkatkan rasa takut di kalangan warga sipil.

Seorang tokoh adat asal Kabupaten Jayawijaya, Yohanes Tabuni, mengecam keras tindakan brutal tersebut. Baginya, penembakan terhadap warga sipil bukan hanya kejahatan kemanusiaan, tetapi juga pelanggaran terhadap nilai luhur adat Papua.

“Dalam adat kita, hidup manusia itu sangat berharga. Ketika ada pihak yang menembak dan menghilangkan nyawa warga sipil, itu sama saja menyalahi tatanan adat dan membuat masyarakat takut. Apapun alasannya, tidak boleh menjadikan rakyat kecil sebagai korban, ” tegas Yohanes.

Adat dan Kemanusiaan Dilanggar

Bagi masyarakat Papua, setiap nyawa memiliki nilai sakral. Karena itu, aksi kekerasan terhadap rakyat kecil dipandang tidak hanya melukai kemanusiaan, tetapi juga merusak ikatan sosial dan budaya. Yohanes menilai, jika OPM benar-benar mengklaim memperjuangkan Papua, maka mereka harus menghormati adat dan berhenti mengorbankan rakyat.

“Jika OPM benar ingin memperjuangkan sesuatu, jangan korbankan rakyat. Jangan lagi ada penembakan, pembunuhan, atau penyiksaan terhadap sipil. Itu sudah jelas pelanggaran HAM, ” tambah Yohanes.

Pernyataan atau Sekadar Retorika?

Meski peringatan dari Sebby Sambom ini dianggap langkah maju, sebagian kalangan masih meragukan implementasinya di lapangan. Selama ini, instruksi atau seruan dari pimpinan OPM kerap diabaikan oleh anggota bersenjata di daerah, yang justru bertindak sesuai kepentingan kelompoknya masing-masing.

Masyarakat berharap, pernyataan ini tidak berhenti sebagai retorika, melainkan benar-benar dipatuhi oleh seluruh anggota TPNPB-OPM. Harapan utama rakyat Papua sederhana: hidup tenang, tanpa rasa takut, tanpa lagi menjadi korban konflik bersenjata yang tak kunjung usai.

(APK/ Pers.co.id )

Read Entire Article
Karya | Politics | | |