Kasatpol PP Bukittinggi Joni Feri Klarifikasi Tuduhan Suap Lewat Konferensi Pers
BUKITTINGGI – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bukittinggi, Joni Feri, menggelar konferensi pers di Aula Satpol PP pada Selasa (2/9/2025). Langkah ini dilakukan untuk meluruskan isu yang berkembang di media sosial terkait dugaan dirinya menerima uang suap dari pedagang.
Isu tersebut mencuat setelah beredar sebuah video yang direkam saat penertiban gerobak liar di jalur evakuasi pertokoan Pasar Atas pada Minggu (24/8/2025). Dalam video itu, seorang pria berinisial HH, yang mengaku sebagai adik dari pedagang kaki lima (PKL), menyebutkan bahwa telah membayar sejumlah uang agar bisa berjualan di lokasi tersebut. Bahkan, pernyataan HH kemudian dikaitkan dengan tudingan bahwa Kasatpol PP menerima suap.
Menanggapi hal itu, Joni Feri dengan tegas membantah tuduhan yang diarahkan kepadanya.
“Semua itu tidak benar. Saya tidak pernah menerima uang atau suap dalam bentuk apapun seperti yang dituduhkan. Kalau memang ada bukti saya melakukan hal itu, silakan tunjukkan, ” tegas Joni Feri.
Lebih lanjut, Jhoni menekankan bahwa tuduhan tersebut bukan hanya menyerang dirinya secara pribadi, tetapi juga mencoreng nama baik keluarga besarnya.
“Saya asli orang Bukittinggi, suku Pisang Birugo. Saya tidak akan tinggal diam. Masalah ini akan saya bawa ke jalur hukum karena menyangkut harga diri saya dan keluarga. Saya tidak sudi keluarga besar saya mendapat beban psikologis akibat fitnah ini, ” ujarnya.
Ia juga memperingatkan pihak-pihak yang menyebarkan video tanpa klarifikasi agar berhati-hati, karena dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Satpol PP, kata Jhoni, hanya menjalankan tugas sesuai aturan untuk menjaga ketertiban umum dan memastikan jalur evakuasi pasar tetap steril dari pedagang liar.
Konferensi pers ini dihadiri Kasatpol PP Joni Feri, Kabid Pol PP Riyan sejumlah awak media lokal yang turut menyaksikan langsung klarifikasi Kasatpol PP.(Lindafang)
