PANGKEP SULSEL– Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Ir. Djadjang Andi Abbas, SY., MT., IPU., menunjukkan kepeduliannya terhadap budaya lokal dengan meluncurkan sebuah komik cerita rakyat.
Saat dihubungi lewat telepon selulernya Senin (3/8/2025) mengatakan bahwa karya ini menjadi terobosan baru dalam upaya melestarikan kearifan lokal Bugis-Makassar sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan kepada generasi muda.
Komik tersebut ditulis langsung oleh Djadjang Andi Abbas yang tidak hanya berperan sebagai pejabat publik, tetapi juga sebagai penggiat budaya. Dengan gaya bercerita yang sederhana dan mudah dipahami, ia menuturkan kembali kisah-kisah rakyat Pangkep yang selama ini hanya dikenal dari mulut ke mulut.
Dalam proses kreatifnya, komik ini tidak dikerjakan sendiri. Djadjang menggandeng Dr. Alena, seorang dosen antropologi asal Australia, untuk menjadi ilustrator. Sentuhan visual Dr. Alena menghadirkan karakter, latar, dan suasana cerita rakyat menjadi lebih hidup serta mudah diterima oleh anak-anak maupun remaja.
Kolaborasi semakin kuat dengan hadirnya Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep yang ikut mendukung penerbitan karya tersebut. Geopark yang telah diakui UNESCO ini dianggap memiliki keterkaitan erat dengan cerita rakyat, keanekaragaman hayati, hingga simbol-simbol budaya masyarakat setempat.
Buku komik ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga menjadi media literasi yang sarat edukasi. Di dalamnya termuat pesan moral, nilai adat istiadat, hingga pengetahuan tentang hewan endemik Sulawesi Selatan. Anak-anak diharapkan dapat mengenal dan mencintai lingkungan serta budaya mereka sejak dini.
Menurut Djadjang, komik ini adalah upaya kecil namun bermakna untuk menjaga warisan leluhur agar tidak hilang tergerus zaman. “Kita ingin anak-anak Pangkep dan Indonesia pada umumnya tumbuh dengan memahami akar budayanya. Komik adalah medium yang efektif untuk menjangkau mereka, ” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Alena menyebut keterlibatannya dalam proyek ini sebagai pengalaman berharga. Ia melihat bagaimana kearifan lokal Pangkep menyimpan banyak nilai universal yang relevan bagi dunia pendidikan, terutama dalam membangun kesadaran budaya di era global.
Buku komik ini akan segera diperkenalkan ke sekolah-sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Pangkep. Pemerintah daerah berharap komik ini mampu menjadi bahan bacaan wajib literasi, sekaligus sarana mengenalkan potensi geopark dan budaya Sulawesi Selatan secara luas.
Dengan lahirnya komik cerita rakyat ini, Pangkep tidak hanya menambah khazanah literasi anak bangsa, tetapi juga mengukuhkan diri sebagai daerah yang peduli pada warisan budaya. Karya ini diyakini akan menjadi aset penting dalam membangun karakter generasi muda yang berakar pada budaya sendiri, namun terbuka pada dunia. ( Herman Djide)