Medan Sulit Tak Jadi Halangan, Wali Kota Solok Bersama Forkopimda Beri Semangat Petugas Pemadam Kebakaran Bukit Setan dan Pincuran Gadang

2 months ago 25

SOLOK – Hanya beberapa jam setelah Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) digelar, Kota Solok langsung dihadapkan pada ujian nyata. Kebakaran hutan melanda dua kawasan perbukitan, yakni Bukit Setan dan Bukit Pincuran Gadang yang terletak di Kelurahan Tanah Garam. Memasuki hari ketiga, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Satgas Karhutla, TNI/Polri, Dishut, Satpol PP, BPBD, PMI, Pramuka Peduli, relawan, hingga warga setempat.

Turut turun langsung ke lokasi, Wali Kota Solok, Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, didampingi Ketua DPRD Kota Solok Fauzi Rusli, SE, MM, Kapolres Solok Kota AKBP Mas’ud Ahmad, S.IK, M.Si, serta unsur Kodim 0309/Solok. Mereka menyusuri medan yang cukup sulit untuk memastikan pemadaman berjalan optimal dan memberikan semangat kepada para petugas yang berjibaku di lapangan.

“Sampai tengah malam, tim masih bekerja keras memadamkan titik api. Semua bahu-membahu agar api benar-benar padam dan tidak menyisakan bara, ” ujar Wali Kota Ramadhani, Rabu malam (23/7/2025).

Menurutnya, kebakaran yang menghanguskan sebagian kawasan hutan dan lahan pertanian di lereng Bukit Barisan ini kini telah berhasil dikendalikan. Namun proses pendinginan terus dilakukan untuk mencegah kebakaran susulan.

Wako Ramadhani juga menyampaikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya kepada seluruh petugas dan relawan yang berjaga siang dan malam.

“Perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan aktivitas manusia yang lalai menjadikan Karhutla sebagai ancaman serius. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal keselamatan warga dan masa depan daerah, ” tegasnya.

Sebelumnya, pada pagi hari yang sama, digelar Apel Kesiapsiagaan Karhutla di halaman Balai Kota Solok. Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Solok Kota AKBP Mas’ud Ahmad dan dihadiri unsur Forkopimda, TNI/Polri, OPD, BPBD, Pramuka Peduli, dan relawan PMI. Dalam sambutannya, Kapolres menegaskan bahwa apel bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk kesiapan menghadapi kemarau panjang akibat dampak El Nino.

Hingga pertengahan Juli 2025, lebih dari 300 hektare lahan terbakar di Sumatera Barat. Kabupaten Solok bahkan telah menetapkan status tanggap darurat Karhutla sejak 21 Juli 2025. Sementara itu, meskipun Kota Solok belum menetapkan status serupa, Wali Kota Ramadhani memastikan bahwa ancamannya tetap nyata dan membutuhkan langkah antisipatif yang cepat dan terukur.

Dari hasil evaluasi lapangan, pembukaan lahan dengan cara membakar dan minimnya kesadaran masyarakat menjadi penyebab utama terjadinya Karhutla. Kapolres Solok Kota menekankan pentingnya edukasi lintas sektor hingga ke tingkat nagari dan kelurahan. Tokoh adat, tokoh agama, dan lembaga sosial masyarakat juga diajak turut serta menyampaikan bahaya membakar hutan dan lahan secara sembarangan.

Pemerintah Kota Solok bersama Satgas Karhutla akan terus mengintensifkan Patroli terpadu di titik rawan, Penempatan personel lapangan secara bergilir, Optimalisasi peralatan pemadam kebakaran dan Kampanye pelarangan pembakaran hutan dan lahan secara massif. 

Dengan semangat kolaborasi, Pemko Solok berkomitmen menjaga keselamatan warga, melindungi lingkungan, serta meminimalkan dampak bencana akibat Karhutla yang terus mengintai.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |