Percepat Lahirnya Dokter Spesialis Baru, Kemdiktisaintek Kolaborasi dengan RS Swasta

5 days ago 9

JAKARTA - Menjawab kebutuhan mendesak akan tenaga dokter spesialis, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) merancang strategi kolaborasi dengan pihak rumah sakit swasta. Langkah ini diharapkan mampu mempercepat penambahan jumlah dokter spesialis di tanah air, sebuah program yang digadang menjadi salah satu prioritas pemerintah.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan urgensi program ini. "Kami dari Kemdiktisaintek yang membawahi universitas terus mengoptimalkan segala upaya untuk dapat memaksimalkan program ini. Agar program ini dapat berjalan, kami membutuhkan lebih banyak rumah sakit sebagai laboratorium, " ujarnya.

Menyadari peran krusial rumah sakit sebagai wahana pendidikan, Kemdiktisaintek pada Kamis (11/9) menggelar pertemuan strategis dengan perwakilan rumah sakit swasta ternama, termasuk Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Rumah Sakit Siloam, dan Rumah Sakit Hermina.

"Upaya peningkatan akses ini tetap harus berpegang pada standardisasi untuk menjamin kualitas. Kemdiktisaintek akan senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk upaya ini, " tegas Mendiktisaintek Brian Yuliarto, menekankan komitmen terhadap mutu pendidikan.

Ketua Tim Kajian Kebijakan Pendidikan Tinggi Tenaga Medis, Tri Hanggono Achmad, menjelaskan bahwa program ini sangat bergantung pada keterlibatan rumah sakit. Selama ini, dominasi pendidikan dokter spesialis berada di rumah sakit pemerintah, sementara potensi besar rumah sakit swasta belum tergarap optimal.

"Indonesia memiliki banyak rumah sakit swasta yang tersebar luas dan juga membutuhkan tenaga medis spesialis. Oleh karena itu kolaborasi dengan rumah sakit swasta akan menjadi kunci keberhasilan program ini, " ungkap Tri, melihat potensi besar dari sinergi ini.

Kerja sama ini tidak hanya membuka akses pendidikan yang lebih luas, tetapi juga menjadi jawaban atas tantangan pembiayaan yang kerap membelenggu calon dokter spesialis. "Meskipun memiliki kapasitas akademik, belum tentu bisa mengakses pendidikan ini karena tantangan biaya, " kata Tri, menggarisbawahi kendala yang dihadapi.

Untuk mengatasi persoalan biaya, pemerintah berencana menambah program beasiswa. Namun, Tri menekankan bahwa inisiatif ini perlu didukung penuh oleh rumah sakit swasta. Sistem ini diharapkan dapat menjadi jaminan bagi rumah sakit swasta yang selama ini kesulitan merekrut dokter spesialis.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan memberikan keuntungan ganda. Selain membuka akses pendidikan, rumah sakit swasta akan mendapatkan pasokan tenaga medis spesialis yang dibutuhkan. "Tenaga medis spesialis akan menerima imbalan atas pelayanan yang diberikan dalam bentuk insentif atau upah yang menjadi kewenangan rumah sakit, " pungkasnya. (Warta Kampus)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |