JAKARTA – Gelombang minat besar datang dari para konglomerat Indonesia terhadap instrumen pembiayaan strategis, Patriot Bond. CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara Rosan Roeslani membenarkan bahwa tokoh-tokoh bisnis papan atas seperti Robert Budi Hartono dari Grup Djarum dan Prajogo Pangestu dari Grup Barito telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam penerbitan surat utang senilai Rp 50 triliun ini.
"Ya berminat. Semua ikut berpartisipasi kok, " ungkap Danantara saat dikonfirmasi oleh wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/9/2025). Antusiasme ini menandakan keseriusan para pelaku usaha besar dalam mendukung agenda pembangunan nasional.
Patriot Bond merupakan surat utang yang diterbitkan melalui mekanisme private placement, artinya penawaran dilakukan secara eksklusif kepada sekelompok investor terpilih, bukan kepada masyarakat umum. Instrumen ini tidak tersedia secara bebas dan tidak dapat diakses oleh investor ritel.
Total emisi yang ditawarkan mencapai Rp 50 triliun dengan dua pilihan tenor, yakni 5 dan 7 tahun, serta kupon imbal hasil sebesar 2%. Nilai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari instrumen pembiayaan dengan kepastian.
Prajogo Pangestu menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini untuk berkontribusi lebih jauh dalam pembangunan Indonesia. Ia melihat Patriot Bond sebagai sarana bagi dunia usaha untuk berperan aktif dalam transformasi ekonomi nasional.
"Pembangunan Indonesia adalah tanggung jawab bersama, Patriot Bonds memberi kesempatan bagi dunia usaha untuk berkontribusi dalam transformasi ekonomi nasional, " kata Prajogo dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnalis Nasional Indonesia.
Senada dengan itu, Franky Widjaya, pengendali Grup Sinar Mas, menyoroti potensi percepatan pertumbuhan yang ditawarkan oleh penerbitan surat utang ini. Ia percaya instrumen ini dapat memberikan kepastian investasi sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif.
"Instrumen ini memberi kepastian investasi sekaligus mempercepat pertumbuhan yang inklusif bagi masyarakat luas, " ujar Franky.
Garibaldi 'Boy' Thohir, pemilik Grup Adaro, turut menyuarakan antusiasmenya. Baginya, Patriot Bond mencerminkan semangat gotong royong dan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama karena dananya akan dialokasikan untuk proyek waste-to-energy yang krusial.
"Patriot Bonds mencerminkan semangat gotong royong. Apalagi instrumen ini akan mendanai proyek waste-to-energy yang sangat dibutuhkan rakyat Indonesia, " jelas Boy.
Danantara menjelaskan bahwa penerbitan Patriot Bond ini bertujuan ganda, yaitu memperkuat kemandirian pembiayaan nasional dan mendukung proyek transisi energi melalui pemanfaatan limbah menjadi energi. Langkah ini diharapkan dapat memperluas basis pembiayaan domestik secara signifikan. (Danantara)