Terkait Amblasnya Lantai Gedung Perpustakaan Pangkep, Kontraktor: Bukan Struktur Bangunan, Hanya Halaman Luar

1 month ago 19

PANGKEP SULSEL– Terkait pemberitaan mengenai amblasnya lantai Gedung Layanan Perpustakaan Kabupaten Pangkep yang menelan anggaran hingga Rp9, 8 miliar, pihak pelaksana kegiatan memberikan klarifikasi atas informasi yang beredar. Ditegaskan bahwa bagian yang mengalami kerusakan bukanlah struktur utama bangunan, melainkan rabat halaman luar yang berada di atas timbunan tanah.

Hal ini disampaikan oleh Sardi M, selaku pengawas pelaksana proyek, yang menjelaskan bahwa bagian yang melesak hanya sekitar 1 meter persegi dan terjadi pada area halaman luar gedung, bukan lantai lantai satu maupun lantai dua gedung.

“Kerusakan tersebut muncul setelah proyek selesai, dan langsung terdampak oleh banjir besar yang melanda Kabupaten Pangkep selama beberapa hari. Kondisi ini bisa dikategorikan sebagai force majeure atau kejadian alam yang tidak bisa diprediksi, ” jelas Sardi, Selasa (5/8/2025).

Lebih lanjut, pihak kontraktor menyebut bahwa bagian yang terdampak telah segera dirapikan dan diperbaiki sebagai bagian dari proses pemeliharaan rutin, sebagaimana ketentuan dalam masa pemeliharaan pascapekerjaan konstruksi.

Sardi juga menambahkan bahwa meskipun baru diresmikan secara formal, gedung layanan perpustakaan telah digunakan hampir 9 bulan untuk berbagai kegiatan. Oleh karena itu, fungsi bangunan secara umum tetap berjalan baik dan tidak terganggu oleh kejadian tersebut.

Terkait sejumlah pemberitaan mengenai temuan administrasi dalam proyek ini, pihak pelaksana juga menjelaskan bahwa hal tersebut lebih disebabkan oleh kelalaian administratif dan kekurangan backup data, yang kemudian telah ditindaklanjuti secara koperatif melalui pengembalian bertahap sesuai hasil koordinasi dengan pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Proses pengembalian dilakukan sebagai bentuk itikad baik, meskipun belum melalui sidang Tuntutan Ganti Rugi (TGR) atau penerbitan SKTJM. Namun kami tetap mematuhi prosedur hukum dan menyertakan jaminan sesuai ketentuan, ” lanjutnya.

Ilham, Direktur perusahaan pelaksana proyek, juga memberikan penjelasan tambahan bahwa kondisi tanah menjadi faktor utama yang menyebabkan bagian rabat tersebut melesak. Ia membandingkan dengan proyek infrastruktur lain seperti jalan beton penghubung Maros–Pangkep–Parepare, yang meskipun memiliki spesifikasi jauh lebih tinggi, tetap dapat mengalami kerusakan serupa akibat kondisi tanah dan faktor alamiah.

“Ini bukan soal kekurangan material atau pemadatan, melainkan murni kondisi alam dan struktur tanah yang bisa menyebabkan pergerakan. Hal seperti ini tetap bisa terjadi, dan biasa ditindaklanjuti melalui kegiatan pemeliharaan, ” ujarnya.

Ilham juga menegaskan bahwa banjir besar tersebut bahkan sempat merendam gedung selama beberapa hari. Namun, tidak ditemukan kerusakan berarti pada struktur utama gedung, yang membuktikan bahwa pihak pelaksana tetap berkomitmen menjaga kualitas pekerjaan secara menyeluruh. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |