Komandan OPM Kodap III Ndugama Tewas Karena Sakit: Terkuak Kerapuhan dan Minimnya Akses Medis di Hutan Papua

1 month ago 20

NDUGA - Kabar duka kembali menyelimuti kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mayor Lilbid, Komandan Kodap III Ndugama yang selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh kunci perlawanan bersenjata di wilayah Nduga, dilaporkan meninggal dunia pada awal Agustus 2025. Ironisnya, kematian tersebut bukan akibat baku tembak dengan aparat keamanan, melainkan karena penyakit yang tak tertangani di tempat persembunyian mereka di hutan belantara.

Sumber-sumber lokal menyebutkan, Lilbid sudah lama menderita sakit. Namun, keterbatasan logistik dan ketiadaan fasilitas medis di markas OPM membuat kondisinya memburuk hingga akhirnya meninggal dunia. Peristiwa ini kembali menyoroti minimnya akses layanan kesehatan di tubuh OPM, sekaligus memunculkan pertanyaan besar soal kemampuan kelompok tersebut menjaga kesejahteraan bahkan untuk anggotanya sendiri.

“Perjuangan Mereka Ilusi”

Tokoh masyarakat Nduga, Melkior Tabuni, menilai kematian Mayor Lilbid menjadi bukti nyata bahwa perjuangan yang diusung OPM hanyalah retorika kosong yang berujung pada penderitaan.

“Mereka mengklaim berjuang untuk rakyat Papua, tapi bahkan untuk memelihara kesejahteraan anggotanya pun mereka tidak mampu. Ini bukti bahwa perjuangan mereka hanyalah ilusi yang dibayar mahal oleh nyawa, ” tegas Melkior, Jumat (8/8/2025).

Lilbid sendiri selama menjabat sebagai komandan Kodap III Ndugama dikenal memimpin berbagai aksi kekerasan yang menargetkan warga sipil dan fasilitas publik. Di bawah komandonya, kelompok ini terlibat dalam penembakan, pembakaran sekolah, dan perusakan puskesmas, tindakan yang justru menambah penderitaan masyarakat Papua.

Reaksi Warga: Lega dan Berharap Damai

Kabar meninggalnya Lilbid memunculkan beragam reaksi di kalangan warga sekitar Nduga. Meky Giban, tokoh pemuda Distrik Kenyam, mengaku lega karena salah satu pelaku teror yang selama ini menebar ketakutan sudah tiada.

“Kami berharap tidak ada lagi penembakan, tidak ada lagi ketakutan di tengah malam. Kami hanya ingin hidup damai, ” ujarnya.

Bagi masyarakat, kepergian Lilbid diharapkan menjadi awal dari berkurangnya aksi kekerasan di wilayah tersebut, sekaligus momentum bagi anggota OPM lainnya untuk menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI.

Masa Depan Kodap III di Ujung Tanduk

Kematian pemimpin seperti Mayor Lilbid diperkirakan akan mengguncang struktur komando Kodap III Ndugama. Tanpa figur yang kuat, kelompok ini terancam kehilangan arah di tengah tekanan aparat keamanan yang kian intens. Pengamat menilai, perpecahan internal atau penurunan aktivitas bersenjata bisa saja terjadi dalam waktu dekat.

Bagi masyarakat Papua, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa perjuangan bersenjata di hutan hanya membawa darah, penderitaan, dan kematian tanpa manfaat nyata bagi kehidupan rakyat. Harapan mereka kini tertuju pada terciptanya situasi yang kondusif, agar pembangunan dan kesejahteraan dapat benar-benar terwujud di Tanah Papua.

(Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |