Mantan Anggota OPM Bongkar Kehidupan Mewah Panglima Tertinggi OPM di Luar Negeri, Rakyat Papua Merasa Dikhianati

2 months ago 15

PAPUA - Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari seorang mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang memutuskan kembali ke pangkuan masyarakat. Dalam pengakuannya, ia membongkar fakta bahwa salah satu panglima tertinggi OPM, yang selama ini mengklaim berjuang demi kemerdekaan Papua, justru menikmati kehidupan mewah di luar negeri, jauh dari penderitaan yang dialami oleh rakyat yang selama ini menjadi korban dari konflik yang mereka provokasi. Selasa 8 Juli 2025.

Mantan anggota yang enggan disebutkan identitasnya demi alasan keamanan ini mengungkapkan bahwa pemimpin OPM tersebut tinggal di sebuah kota besar di Eropa, menetap dengan status pengungsi politik namun hidup dalam kenyamanan yang sangat jauh berbeda dengan apa yang digambarkan oleh kelompok separatis tersebut.

“Dia tinggal di apartemen mewah, mengendarai mobil berkelas, makan di restoran mahal, sementara kami di hutan bertarung dengan nyawa, kelaparan, dan hidup dalam ketakutan, ” ungkap mantan anggota OPM ini dengan nada penuh kekecewaan.

Pengakuan ini langsung menjadi bahan perbincangan di kalangan tokoh masyarakat dan pemuda Papua, yang merasa dikhianati oleh fakta baru ini. Banyak pihak yang mulai mempertanyakan kepalsuan gerakan OPM, yang selama ini mengklaim membela rakyat Papua, namun pemimpin mereka justru menikmati hidup yang sangat berbeda dengan penderitaan yang dialami rakyat.

Yulianus Wenda, seorang tokoh adat dari Puncak Jaya, dengan tegas menyebutkan bahwa pengakuan tersebut membuka mata masyarakat terhadap realitas sebenarnya dari gerakan OPM.

“Rakyat Papua selama ini dijadikan alat. Mereka bilang berjuang untuk kami, tapi ternyata pemimpinnya hidup seperti raja di luar negeri. Itu bukan pejuang, itu penipu, ” tegas Yulianus, yang menyebutkan bahwa selama ini banyak pemuda yang direkrut untuk berperang, sementara para pemimpin mereka tinggal jauh dari medan konflik dan tidak merasakan penderitaan yang sama.

Pendeta Benyamin Telenggen, seorang tokoh gereja setempat, juga menyatakan bahwa kemewahan yang dinikmati oleh para elite OPM bertolak belakang dengan kondisi memprihatinkan masyarakat Papua yang terus menderita akibat konflik berkepanjangan.

“Tuhan mengajarkan kejujuran dan ketulusan. Jika mereka benar-benar berjuang, mereka tidak akan hidup mewah di luar negeri sementara rakyat mereka menderita. Itu bukan perjuangan, itu kebohongan, ” ujar Pdt. Benyamin dengan nada kecewa.

Pengakuan mantan anggota OPM ini menjadi sinyal kuat bagi masyarakat Papua untuk lebih kritis terhadap narasi perjuangan yang dikampanyekan oleh OPM. Kesadaran mulai tumbuh bahwa banyak warga yang selama ini dijadikan alat propaganda, sementara mereka yang mengaku sebagai pemimpin justru menjauh dari realitas dan penderitaan yang dialami rakyat.

(Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |