Mas Dhito Dukung Investor Lokal Kembangkan Peternakan Susu Perah di Kabupaten Kediri

5 hours ago 7

Kediri – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengapresiasi munculnya pengusaha lokal yang akan berinvestasi pada sektor peternakan khususnya pengembangan peternakan sapi perah di Kabupaten Kediri. 

Investasi pada peternakan sapi perah ini, selain mendukung pemenuhan susu secara nasional juga dapat menyedot tenaga kerja. Terlebih investor telah menyatakan komitmennya untuk merekrut tenaga kerja dari warga miskin. 

“Pada prinsipnya kami Pemerintah Kabupaten Kediri sangat mensuport, apalagi siap menyerap tenaga kerja dari warga miskin, ” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini di Kantor pemkab Kediri, Jumat (4/7/2025).

Dukungan itu disampaikan Mas Dhito saat melakukan pertemuan dengan Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Kementerian Pertanian dan pihak investor dari PT IBS Farm dari Plosoklaten. Terlebih komitmen dari pihak investor sejalan dengan program kerjanya di periode kedua, yang fokus mengentaskan kemiskinan ektrem. 

Untuk mengentaskan warga dari kemiskinan ektrem, pemerintah daerah siap menggandeng berbagai pihak, terutama pengusaha yang akan berinvestasi di Kabupaten Kediri. Mas Dhito pun meminta jajarannya untuk dapat membantu suksesnya pengurusan perizinan bagi para investor. 

“Kita sudah menanti investor datang, ini sudah di depan mata, jangan sampai gagal karena administrasi, " ungkapnya.

Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Makmun dalam pertemuannya dengan Mas Dhito mengungkapkan, saat ini untuk memenuhi kebutuhan susu di Indonesia masih harus impor. Sebab produksi susu di Indonesia baru 21 persen dari 4, 7 juta ton total kebutuhan. “Produksi kita itu baru 1 juta ton setiap tahun dan 60 persen populasi sapinya di Jawa Timur, ” ungkapnya.

Kedatangannya di Kabupaten Kediri itu diakui sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi impor susu mengingat adanya kesanggupan pengusaha lokal untuk mengembangkan peternakan sapi perah. Dalam hal ini, PT IBS Farm rencananya berinvestasi 3000 ekor sapi perah secara berkala. 

Sebagai tahap awal, dari 500 ekor sapi perah yang rencananya akan didatangkan dari Australia pada tahun 2025, kini sebanyak 100 ekor sudah datang dan berada di Balai Karantina sebelum akhirnya dikirim ke kandang milik IBS Farm. 

Sementara itu, Pemilik IBS Farm Muhammad Rofiq menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di peternakan sapi perah. Sebagaimana yang telah dijalankan pada budidaya sapi pedaging selama ini, seluruh tenaga kerja diambil dari masyarakat sekitar, khususnya mereka dari kalangan kurang mampu. 

“Kita telah membicarakan dengan Dinas Sosial meminta data warga miskin yang akan saya rekrut untuk kerja di situ, ” akunya.(adv/PKP)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |